Militer Ukraina mengoperasikan senjata antipesawat (Foto: Reuters)
Kiev, Jurnas.com - Ukraina menyiapkan sistem pertahanan udara baru yang lebih baik, dalam rangka menangkal serangan rudal dan pesawat tanpa awak Rusia pada musim dingin yang akan datang.
Hampir separuh sistem energi Ukraina rusak akibat serangan Rusia pada musim dingin lalu, ketika Moskow menghancurkan pembangkit listrik dan transformator dengan rudal jelajah dan drone Shahed buatan Iran. Jutaan orang tidak mempunyai listrik.
Ancaman serangan terhadap jaringan listrik masih akut, menyusul laporan bahwa Moskow telah mendirikan fasilitas sendiri untuk memproduksi drone penyerang berdasarkan Shahed-136.
Rusia Tarik Pasukan dari Wilayah Robotyne
Vadym Skybytskyi, pejabat intelijen Ukraina, pekan lalu mengatakan bahwa Moskow mulai menggunakan lebih banyak Shahed bersama dengan rudal, untuk membingungkan pertahanan udara Ukraina dengan menghadirkan serangkaian target.
"Serangan Rusia terhadap infrastruktur energi bisa dimulai pada akhir September atau awal Oktober," kata dia dikutip dari Reuters pada Kamis (7/9).
Ukraina Rebut Wilayah Tambahan di Front Timur
Namun, sebagian besar kerusakan musim dingin lalu telah diperbaiki dan Kiev telah memperkuat pertahanan udaranya, termasuk dengan sistem Gepard buatan Jerman yang baru disumbangkan.
Militer Ukraina mengatakan salah satu sistem tersebut telah menembak jatuh lima Shahed sejak pertama kali digunakan sebulan lalu, dengan tingkat keberhasilan 100 persen.
"Kami memahami bahwa musuh belum menghentikan niat kriminalnya untuk menyerang fasilitas infrastruktur penting dan menyebabkan kerusakan pada Ukraina dan perekonomiannya," terang Jenderal Serhiy Naiev, Komandan Pasukan Gabungan Angkatan Bersenjata Kiev.
"Kami memiliki lebih sedikit (sistem) pada musim dingin lalu. Sekarang kami telah diberikan lebih banyak, dan efektivitasnya akan lebih baik," imbuh dia.
KEYWORD :Ukraina Rusia Serangan Udara Sistem Pertahanan Udara
