Kamis, 09/05/2024 19:15 WIB

Pentas "Budayaw Raya" Warnai Penutupan Festival Budayaw IV

Acara penutupan diisi oleh pementasan `Budayaw Raya` dan seminar internasional `Jalur Rempah`.

Penutupan Festival Budayaw IV (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Ajang Festival Budayaw IV yang digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) resmi ditutup pada Senin (4/9) malam lalu, di Benteng Rotterdam, Makassar, Sulawesi Selatan.

Acara penutupan diisi oleh pementasan `Budayaw Raya` dan seminar internasional `Jalur Rempah`, hasil kolaborasi empat negara East ASEAN Growth Area yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Filipina (BIMP-EAGA).

Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemdikbudristek, Irini Dewi Wanti, mengatakan budaya menjadi bagian penting untuk dapat memberikan solusi terhadap masalah global, isu lingkungan, ketahanan pangan, dan kesejahteraan.

"Selama empat hari ini, kita telah menyaksikan kesenian, lokakarya pewarnaan alami, dan lokakarya kuliner dari semua delegasi, serta seminar jalur rempah. Keragaman budaya yang dikemas dalam festival ini tentu untuk hidup yang berkelanjutan," kata Irini.

Melalui lokakarya pewarnaan alami dan kuliner, lanjut Irini, BIMP-EAGA telah merevitalisasi kembali wastra tradisional dan menghidupkan kembali lingkungan dengan keragaman hayati.

"Banyaknya sumber karbohidrat yang dapat dibudidayakan menjadi pilihan kita, tidak semata-mata hanya mengandalkan beras atau nasi sebagai bahan makan utama, laut kita juga memberikan sumber protein yang luar biasa," terang Irini.

Adapun melalui pertunjukan kesenian, Festival Budayaw menunjukkan keberagaman seni budaya yang mengajarkan kepada masyarakat di empat negara pentingnya menghormati keberagaman. "Keberagaman sebagai negara serumpun yang memiliki persamaan seni dan budaya," imbuh dia.

Ketua Delegasi Filipina, Myra Paz Abubakar, yang merupakan Wakil Sekretaris Departemen Pariwisata Filipina, mengutarakan keseruannya mengikuti Festival Budayaw IV di Makassar. Menurutnya, selama mengikuti Festival Budayaw, penggunaan bahasa menjadi suatu tantangan bagi delegasinya karena bahasa nasionalnya berbeda.

"Namun, karena sesama anggota delegasi BIM-EAGA, kita masih bisa saling mengenal satu sama lain dan menikmatai serta berbagi tentang kebudayaan masing-masing," kata Myra Paz.

Dia berharap, pada Festival Budayaw V pada 2025 yang akan digelar di Filipina, selain menikmati budaya, para delegasi dapat berkunjung ke objek-objek wisata, termasuk menikmati kulinernya.

"Saat ini kami memiliki banyak program pariwisata, salah satunya kami sedang aktif menggalakkan `Halal Tourism` di Filipina. Beberapa waktu lalu Filipina memenangkan ajang penghargaan sebagai destinasi wisata halal yang ramah muslim. Jadi kami berharap semoga saudara-saudara kita yang muslim bisa berkunjung ke Filipina dan mendapatkan pengalaman `Halal Tourism`," jelas dia.

KEYWORD :

Festival Budayaw IV Jalur Rempah Ditjen Kebudayaan Kemdikbudristek




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :