Kamis, 02/05/2024 05:33 WIB

PM Israel Benjamin Netanyahu Intruksikan Pengungsi Eritrea Dideportasi

Netanyahu mengatakan mendeportasi pendukung pemerintah Eritrea tidak akan menjadi masalah.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (Foto: AFP)

JAKARTA, Jurnas.com - Perdana Menteri, Israel Benjamin Netanyahu menginginkan para pengungsi dan migran Eritrea yang terlibat dalam bentrokan kekerasan di Tel Aviv segera dideportasi dan telah memerintahkan rencana untuk memindahkan semua migran Afrika dari negara tersebut.

Pernyataan tersebut muncul setelah ratusan warga Eritrea yang mengungsi di Israel dan sedang mencari suaka terlibat bentrok dengan polisi pada Sabtu (2/9). Warga Eritrea tersebut ada dua kelompok yang juga saling bertikai satu sama lain.

"Kami menginginkan tindakan keras terhadap para perusuh, termasuk deportasi segera mereka yang ambil bagian," kata Netanyahu dalam pertemuan khusus tingkat menteri yang diadakan untuk menangani dampak kekerasan pada Minggu (3/9).

Dia meminta agar para menteri menyampaikan kepadanya rencana memberantas semua penyusup ilegal lainnya, dan menyatakan dalam sambutannya bahwa Mahkamah Agung membatalkan beberapa tindakan yang dimaksudkan untuk memaksa para pengungsi untuk pergi.

Berdasarkan hukum internasional, Israel tidak dapat secara paksa mengirim migran kembali ke negara dimana kehidupan atau kebebasan mereka mungkin terancam. Namun, Netanyahu mengatakan mendeportasi pendukung pemerintah Eritrea tidak akan menjadi masalah.

Menjelang kunjungan resmi ke Siprus, Netanyahu mengatakan tim kementerian berupaya mendeportasi 1.000 pendukung pemerintah Eritrea yang terlibat dalam kekerasan tersebut.

"Mereka tidak memiliki klaim status pengungsi. Mereka mendukung rezim ini," kata Netanyahu. "Jika mereka sangat mendukung rezim, mereka sebaiknya kembali ke negara asal mereka."

Sekitar 25.000 migran Afrika tinggal di Israel, terutama dari Sudan dan Eritrea, yang mengatakan bahwa mereka melarikan diri dari konflik atau penindasan.

Israel hanya mengakui sedikit sekali pencari suaka, dan sebagian besar menganggap mereka sebagai migran ekonomi, dan menyatakan tidak mempunyai kewajiban hukum untuk menahan mereka.

Negara tersebut telah mencoba berbagai taktik untuk memaksa mereka keluar, termasuk mengirim beberapa orang ke penjara terpencil, menahan sebagian gaji mereka sampai mereka setuju meninggalkan negara tersebut atau menawarkan pembayaran tunai kepada mereka yang setuju untuk pindah ke negara lain, di suatu tempat di Afrika.

Sumber: Al Jazeera

KEYWORD :

Benjamin Netanyahu Bentrokan Israel Pengungsi Eritrea Pencari Suaka Migran Afrika




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :