Minggu, 19/05/2024 09:43 WIB

Jepang akan Pemasok Ukraina Sistem Deteksi Drone

Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan, Jepang akan menyediakan sistem pendeteksian kendaraan udara tak berawak (UAV) ke Ukraina.

Dua tentara Brigade Infanteri Bermotor Independen Angkatan Darat Ukraina ke-58 yang ingin diidentifikasi sebagai Ghost, 24, dan Soap, 30, melakukan uji coba drone, saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, dekat Bakhmut, Ukraina, 25 November 2022 (Reuters)

JAKARTA, Jurnas.com - Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan, Jepang akan menyediakan sistem pendeteksian kendaraan udara tak berawak (UAV) ke Ukraina untuk membantunya dalam perang melawan serangan pesawat tak berawak oleh Rusia.

"Pada bulan Maret, Kishida mengunjungi Ukraina dan memberi tahu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bahwa Jepang akan memberikan $30 juta bantuan peralatan pertahanan tidak mematikan melalui dana perwalian NATO. Kerangka kerja ini akan digunakan untuk menyediakan sistem deteksi drone," lapor kantor berita Jepang Jiji.

Ini terjadi ketika perang drone meningkat antara Moskow dan Kyiv, dengan kedua belah pihak menggunakan UAV untuk menyerang jantung dari sisi lain, biasanya menargetkan infrastruktur vital. Kedua belah pihak juga mengatakan mereka menjatuhkan ribuan drone sejak awal konflik.

Salah satu serangan penting adalah ketika Rusia mengklaim pada Mei bahwa serangan pesawat tak berawak Ukraina yang menargetkan Kremlin adalah upaya untuk membunuh Presiden Vladimir Putin dan diluncurkan berdasarkan perintah Amerika Serikat (AS). Kyiv dan Washington sama-sama menyangkal klaim Rusia tersebut.

Rusia telah menyerang infrastruktur vital di Ukraina sejak Oktober menggunakan drone yang dipasok oleh Iran. Drone Shahed-136 Iran dikenal sebagai kamikaze yang meledak saat terjadi benturan.

Sementara itu, Ukraina menerima berbagai jenis drone dari sekutu Baratnya. Drone tersebut termasuk TB2 Bayraktar buatan Turki, drone Switchblade AS, juga drone taktis Phoenix Ghost yang dipasok AS, drone pengintai Black Hornet buatan Norwegia, selain pengumuman baru-baru ini pada bulan Mei oleh Inggris untuk memasok Kyiv dengan ratusan baru drone serangan jarak jauh.

Sistem deteksi drone sangat penting dalam konteks negara-negara yang terlibat dalam perang drone, terutama ketika drone kamikaze terlibat. Sistem ini sangat penting untuk mengidentifikasi dan melacak drone musuh, memungkinkan tindakan defensif dan penanggulangan tepat waktu. Dengan mendeteksi drone yang masuk, negara dapat melindungi infrastruktur penting, aset militer, dan penduduk sipil.

Memanfaatkan berbagai teknologi canggih seperti radar, sensor RF, sensor EO, dan sensor akustik, sistem deteksi drone memberikan kesadaran situasional yang komprehensif.

Mereka tidak hanya membantu membedakan antara drone ramah dan bermusuhan, meminimalkan risiko keterlibatan yang tidak diinginkan atau insiden kebakaran ramah, tetapi juga membantu dalam pengembangan penanggulangan yang efektif terhadap drone kamikaze.

Menganalisis lintasan, kecepatan, dan perilaku drone, sistem ini memungkinkan penilaian niat dan tingkat ancaman, memungkinkan tindakan pertahanan yang tepat seperti teknik peperangan elektronik, sistem anti-drone, atau teknologi jamming untuk mengganggu sistem komunikasi dan kontrol.

Karena drone menjadi lebih umum, sistem deteksi drone telah menjadi komponen integral dari peperangan modern, meningkatkan kemampuan pertahanan dan mengurangi potensi dampak serangan drone.

Penelitian dan pengembangan berkelanjutan di bidang ini sangat penting untuk secara efektif melawan teknologi drone yang berkembang dan mengatasi ancaman yang muncul ini.

Sumber: Al Arabiya

KEYWORD :

Jepang Perang Rusia Ukraina Sistem Pendeteksian Drone




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :