Sabtu, 18/05/2024 16:29 WIB

PBB Kecam Jatuhnya Korban Jiwa Sipil saat Perang Rusia di Ukraina Capai Hari ke 500

Lebih dari 9.000 warga sipil, termasuk 500 anak-anak, telah tewas sejak invasi Rusia pada 24 Februari 2022. 

Pasukan Ukraina menerima pelatihan manuver lapis baja pada tank tempur Leopard 2 buatan Jerman di pusat pelatihan tentara Spanyol. (AFP/Oscar del Pozo)

JAKARTA, Jurnas.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengutuk kerugian sipil yang ditimbulkan oleh perang Rusia di Ukraina saat pertempuran melewati batas 500 hari tanpa akhir dari konflik yang terlihat.

Misi Pemantau Hak Asasi Manusia PBB di Ukraina (HRMMU) mengatakan, lebih dari 9.000 warga sipil, termasuk 500 anak-anak, telah tewas sejak invasi Rusia pada 24 Februari 2022. Perwakilan PBB sebelumnya mengatakan jumlah sebenarnya adalah kemungkinan akan jauh lebih tinggi.

"Hari ini kami menandai tonggak suram lainnya dalam perang yang terus menimbulkan korban mengerikan pada warga sipil Ukraina," kata Wakil kepala HRMMU, Noel Calhoun dalam pernyataan yang menandai hari ke-500 sejak invasi.

Sementara tahun ini jumlah korban rata-rata lebih rendah daripada tahun 2022, angka itu mulai naik lagi pada Mei dan Juni, catat para pemantau. Pada 27 Juni, 13 warga sipil, termasuk empat anak, tewas dalam serangan rudal di Kramatorsk di timur Ukraina.

Dan jauh dari garis depan di kota barat Lviv, setidaknya lima orang tewas dan 37 lainnya luka-luka selama pemboman Kamis pagi yang disebut walikota sebagai serangan terbesar terhadap infrastruktur sipil sejak invasi dimulai.

UNESCO mengatakan serangan itu juga yang pertama terjadi di kawasan yang dilindungi oleh Konvensi Warisan Dunia dan telah merusak sebuah bangunan bersejarah.

Rusia secara teratur membombardir Ukraina dengan serangan udara, termasuk tembakan artileri dan rudal sembarangan yang sangat mematikan. Serangan itu juga menargetkan infrastruktur dan jalur pasokan, merampas listrik dan air warga sipil.

Kota Bucha dan Mariupol menjadi buah bibir atas kekejaman Rusia tahun lalu, setelah laporan dan gambar pembantaian di sana mengejutkan dunia dan memicu tuduhan kejahatan perang dan bahkan genosida.

Di kota komuter Bucha yang dulu sepi, wartawan AFP menyaksikan satu jalan penuh dengan mayat demi mayat dengan pakaian sipil pada bulan April.

Gambar satelit kemudian menunjukkan bahwa beberapa mayat telah tergeletak di jalan sejak pertengahan Maret, ketika kota itu berada di bawah kendali Rusia, sementara otoritas Ukraina mengatakan bahwa ratusan orang telah terbunuh di Bucha oleh pasukan mundur Moskow.

Sumber: Al Arabiya

KEYWORD :

PBB Perang Rusia Ukraina Korban Sipil




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :