Senin, 06/05/2024 21:13 WIB

AS akan Kirim Munisi Tandan yang Dilarang Lebih 100 Negara ke Ukraina

Munisi tandan dilarang oleh lebih dari 100 negara.

Seorang prajurit Ukraina menyiapkan peluru artileri 155mm di dekat Bakhmut, Ukraina timur. (Foto: AFP/Aris Messinis)

JAKARTA, Jurnas.com - Amerika Serikat (AS) mengumumkan akan mengirim munisi tandan yang dilarang secara luas ke Ukraina sebagai bagian dari paket bantuan keamanan, sebuah langkah yang menurut Ukraina akan memiliki "dampak psiko-emosional yang luar biasa" pada pendudukan pasukan Rusia.

Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional Presiden Joe Biden, memaparkan kasus pada Jumat (7/7) untuk memberikan munisi tandan ke Ukraina sebelum pengumuman Pentagon yang diharapkan.

"Kami menyadari bahwa munisi tandan menimbulkan risiko bahaya sipil dari persenjataan yang tidak meledak. Inilah mengapa kami menunda keputusan selama kami bisa," kata Sullivan kepada wartawan.

"Tetapi ada juga risiko besar kerusakan sipil jika pasukan dan tank Rusia menggulingkan posisi Ukraina dan mengambil lebih banyak wilayah Ukraina dan menaklukkan lebih banyak warga sipil Ukraina karena Ukraina tidak memiliki cukup artileri," sambungnya.

Munisi tandan dilarang oleh lebih dari 100 negara. Mereka biasanya melepaskan sejumlah besar bom kecil yang dapat membunuh tanpa pandang bulu di area yang luas dan yang gagal meledak menimbulkan bahaya selama beberapa dekade setelah konflik berakhir.

"Ukraina telah memberikan jaminan tertulis bahwa mereka akan menggunakannya dengan sangat hati-hati" untuk meminimalkan risiko bagi warga sipil, kata Sullivan.

Kelompok hak asasi manusia menentang keputusan Washington, tetapi amunisi tersebut dapat memberikan dorongan bagi serangan balasan Ukraina untuk merebut kembali wilayah yang direbut oleh pasukan Rusia sejak mereka menginvasi pada Februari 2022.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menentang penggunaan lanjutan munisi tandan, kata seorang juru bicara PBB pada hari Jumat ketika ditanya tentang pengumuman AS yang direncanakan.

Sekutu AS, Jerman, pada Jumat mengatakan pihaknya menentang pengiriman munisi tandan ke Ukraina, kata Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock. Jerman adalah salah satu dari 111 negara pihak Konvensi Munisi Tandan. AS bukanlah pihak dalam konvensi tersebut.

Ukraina telah meminta munisi tandan untuk ditembakkan ke posisi Rusia dengan pasukan yang digali. Di masa lalu, Ukraina telah mendesak anggota Kongres AS untuk menekan pemerintahan Presiden Joe Biden agar menyetujui pengiriman mereka.

"Tidak diragukan lagi, transfer volume peluru tambahan ke Ukraina merupakan kontribusi yang sangat signifikan untuk percepatan prosedur de-okupasi," kata penasihat politik kepresidenan Mykhailo Podolyak pada hari Jumat.

"Terutama jika kita berbicara tentang amunisi cluster, yang tidak diragukan lagi mampu memberikan dampak psiko-emosional yang luar biasa pada kelompok pendudukan Rusia yang sudah mengalami demoralisasi," katanya.

Mengirim munisi tandan, yang dikenal sebagai DPICM (Dual-Purpose Conventional Improved Munitions), akan mengurangi pengurasan peluru standar 155 milimeter yang telah dikirimkan Washington ke Kyiv dalam jumlah besar.

Human Rights Watch menuduh pasukan Rusia dan Ukraina menggunakan munisi tandan yang telah membunuh warga sipil.

Undang-undang tahun 2009 melarang ekspor munisi tandan AS dengan tingkat kegagalan bom lebih tinggi dari 1 persen, yang mencakup hampir semua persediaan militer AS. Biden dapat mengabaikan larangan seputar amunisi seperti yang dilakukan Presiden AS Donald Trump pada Januari 2021 untuk mengizinkan ekspor teknologi munisi tandan ke Korea Selatan.

Paket bantuan keamanan yang akan diumumkan pada hari Jumat diharapkan mencakup munisi tandan yang ditembakkan oleh kanon Howitzer 155 milimeter, kata tiga pejabat AS yang berbicara tanpa menyebut nama.

Itu juga termasuk amunisi untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), dan kendaraan darat seperti kendaraan tempur Bradley dan pengangkut personel lapis baja Stryker, kata para pejabat.

Paket itu akan menjadi yang ke-42 yang disetujui oleh Amerika Serikat untuk Ukraina sejak invasi, dengan total lebih dari $40 miliar.

Sumber: Al Arabiya

KEYWORD :

Munisi Tandan Perang Rusia Ukraina Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :