Selasa, 30/04/2024 18:31 WIB

Siti Aisyah dan Gerakan RGB di Indonesia

Gerakan intelijen Korea Utara di Indonesia sudah cukup leluasa, dari Jakarta hingga Kota Bekasi. Juga pabrik-pabrik investasi perusahaan Korea Utara.

Tersangka pembunuh Kim Jong-nam mengenakan kaos bertuliskan LOL

Jakarta- Kematian Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un di Malaysia yang diduga salah satu pelakunya bernama Siti Aisyah warga Indonesia, menjadi banyak beredar beragam spekulasi. Yang paling santer, Kim Jong-nam tewas oleh orang suruhan intelijen Korea Utara.

Sosok Siti Aisyah inilah, warga Serang, Banten kelahiran 11 Februari 1992, memiliki paspor yang dikeluarkan imigrasi Jakarta Barat. Dia pernah tinggal di Kelurahan Angke, Tambora Jakarta Barat, setelah dinikahi oleh anak pemilik tekstil asal Kalimantan keturunan Tionghoa.

Namun usai dari situ, tidak ada yang jelas keberadaannya lagi. Namun nama Siti Aisyah langsung kembali melambung. Tak tanggung-tanggung, dia ditangkap kepolisian Malaysia karena dikaitkan sebagai satu  dari tiga pelaku yang membekap Kim Jong-nam di Bandara Malaysia, dan tak lama kemudian tewas saat perjalanan ke rumah sakit.

Kabar ini mengagetkan banyak kalangan dunia, juga Indonesia. Spekulasi awal muncul, Siti Aisyah dan dua rekannya yang juga sudah ditangkap asal Vietnam, adalah agen rahasia Korea Utara atau dikenal Reconnaissance General Bureau (RGB). Satuan intelijen negara ini juga menyebar di Indonesia. Pasalnya, Indonesia merupakan negara yang juga menjadi incaran pengusaha Korea Utara bekerja dan berinvestasi. Kebanyakan pada sektor tekstil.

"Di mana ada perusahaan atau pabrik Korea, pasti tidak jauh dari situ ada restoran atau tempat klub malam. Dan disitu pasti ada agen RGB. Orang Korea di Jakarta sudah pasti tahu. Bukan cuma Jakarta, di Bekasi hingga Karawang juga ada," ujar sumber warga Korea yang bekerja di Kota Bekasi, Jawa Barat.

Sebenarnya ketika mendapat kabar tewasnya Kim Jong-nam, menurut dia, sudah langsung beredar spekulasi internal yang dikaitkan hubungan kekerabatan dengan adik tirinya yang sekarang menjadi Pemimpin Korea Utara. "Kim Jong-nam adalah anak pertama dari istri pertama Kim Jong-Il. Sedangkan Kim Jong Un adalah anak dari istri ketiga Kim Jong Il. Harusnya tahta itu milik Kim Jong-nam," ujarnya.

"Karena paspor palsu, Kim Jong-nam akhirnya berkasus dan hidupnya terus menerus dalam perlarian. Dari satu negara ke negara lain. Dan justru tewas di saat merayakan ulang tahun ayahnya, Kim Jong-il. Ini memang ironis kejadiannya," ujar sumber itu.

Jadi, kata sumber itu, sebenarnya tidak hanya orang penting saja yang diawasi RGB di Indonesia. Pekerja asal Korea juga diawasi. "Mereka (RGB) selalu mengatakan, keberadaannya untuk mengamankan warga dan investasi di Indonesia. Sehingga, kondisi tidak aman langsung cepat mengambil tindakan. Jika orang yang diawasi berbahaya, langsung diselesaikan hidupnya," ujarnya.


KEYWORD :

Siiti Aisyah Kim Jong-nam Korea Utara




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :