Rabu, 24/04/2024 15:44 WIB

AS Keluarkan Peringatan kepada Korea Utara

Departemen Luar Negeri AS mengatakan, Pyongyang akan melanggar hukum internasional jika meluncurkan satelit mata-mata militer.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan putrinya Kim Ju Ae memeriksa satelit mata-mata militer pertama negara itu (KCNA via Reuters)

JAKARTA, Jurnas.com - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan, potensi peluncuran satelit Korea Utara akan melanggar batasan internasional yang ditempatkan di Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK).

Pernyataan itu muncul setelah media Korea Utara mengungkapkan bahwa Kim Jong-un telah mengunjungi sebuah fasilitas di mana pesawat luar angkasa sedang dikembangkan.

Selama jumpa pers pada Rabu (17/5), wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel mengatakan peluncuran itu akan melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB pada program rudal balistik Korea Utara, yang juga mencakup roket yang digunakan untuk pesawat ruang angkasa.

"Kami telah sangat jelas mendesak DPRK untuk menahan diri dari kegiatan mengancam lebih lanjut dan meminta Pyongyang untuk terlibat dalam diplomasi yang serius dan berkelanjutan," kata Patel.

"Dalam hal tindakan, tentu saja kami tetap memiliki sejumlah alat untuk meminta pertanggungjawaban DPRK. Anda telah melihat kami mengambil langkah-langkah itu dan kami akan terus melakukannya," sambug dia.

AS saat ini mempertahankan serangkaian sanksi terhadap Korea Utara dan telah mengancam hukuman baru di masa lalu atas uji coba senjata.

Pyongyang telah menegaskan haknya untuk mengembangkan kemampuan militernya, dengan alasan bahwa senjatanya – termasuk persenjataan nuklirnya – adalah untuk tujuan pertahanan, dan telah mengutip apa yang dilihatnya sebagai postur militer AS yang agresif di perbatasannya.

Pada Selasa, Kim Jong Un bertemu dengan para ilmuwan, teknisi, dan pejabat senior saat dia memeriksa satelit pengintaian militer pertama negara itu. Pemimpin Korea Utara menyetujui rencana aksi masa depan yang tidak ditentukan dalam persiapan peluncuran.

Saat meluncurkan pesawat bulan lalu, Kim Jong Un mengklaim proyek itu adalah "tugas utama paling penting" untuk angkatan bersenjata DPRK, dan mengatakan satelit akan siap untuk pergi ke orbit dalam beberapa minggu mendatang.

"Keberhasilan peluncuran satelit pengintaian militer merupakan permintaan mendesak… dan prioritas kebijakan utama pemerintah untuk memperkuat kemampuan pertahanan nasional kita," kata Kim Jong Un setelah inspeksi.

Dia  menambahkan bahwa Korea Utara akan terus memajukan program luar angkasanya.

Ketegangan antara Washington dan Pyongyang telah melonjak dalam beberapa bulan terakhir, dengan DPRK melakukan serangkaian uji senjata sebagai pembalasan atas beberapa putaran permainan perang gabungan AS-Korea Selatan.

Korea Utara telah berulang kali mengutuk latihan semacam itu sebagai latihan untuk invasi, meskipun Amerika Serikat menegaskan latihan itu tidak menimbulkan ancaman bagi negara mana pun.

Sumber: Russi Today

KEYWORD :

Korea Utara Amerika Serikat Satelit Pengintai




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :