Minggu, 05/05/2024 13:26 WIB

Golkar Masih Dinamis, Arah Politik Pilpres 2024 Ditentukan Agustus

Anggota DPR RI ini mengamini partainya menginginkan pasangan calon (paslon) yang akan bertarung pada kontestasi politik 2024 lebih dari dua orang. Golkar bahkan tak masalah jika nantinya Pilpres 2024 berlangsung dua putaran.

Waketum DPP Partai Golkar, Nurul Arifin. (Foto: Dok. Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Waketum Partai Golkar Nurul Arifin menyebut partainya belum menentukan arah politik untuk Pilpres 2024. Golkar segera memutuskan koalisi dalam dua bulan ke depan.

"Koalisi tetap masih sangat dinamis lah ya, kita menunggu karena masih ada kurang lebih, kalau kata Ketua Umum kami sih dua bulan ini lah, kita akan tentukan kita mau berkoalisi dengan siapa begitu," kata Nurul kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (27/6).

Anggota DPR RI ini mengamini partainya menginginkan pasangan calon (paslon) yang akan bertarung pada kontestasi politik 2024 lebih dari dua orang. Golkar bahkan tak masalah jika nantinya Pilpres 2024 berlangsung dua putaran.

"Kita maunya lebih dari dua begitu, supaya pilihannya tambah banyak dan seandainya harus dua putaran juga tidak masalah toh itu sudah diakomodir juga dalam Undang-Undang," kata dia.

Nurul menekankan, Golkar tak ingin tergesa-gesa menentukan arah politik. Paling lambat, kata dia, Golkar akan mengambil keputusan pada Agustus mendatang.

"Tapi yang jelas memang sampai saat ini Golkar belum menentukan sikap. Jadi masih nggak mau buru-buru lah, tenang-tenang, paling telat bulan Agustus lah," kata dia.

Sementara itu, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi (Awiek) sebelumnya menyinggung soal nasib Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Menurut dia, KIB akan berakhir jika capresnya tak sama.

"Ketika KIB terbentuk di awal itu baru satu capres yang punya capres namanya Airlangga Hartarto. Disampaikan silakan anggota KIB lainnya ajukan nama-nama boleh. Ya kita ajukan, kita (PPP) putuskan namanya Pak Ganjar," ucap dia.

"Kemudian, yang udah ngusung Ganjar siapa ya PDIP ya kita kulo nuwon ke PDIP. Kalau nanti ternyata PAN dan Golkar sama-sama usung Ganjar berarti KIB Plus. Tapi kalau tidak sama, KIB akan berakhir pada saatnya nanti," imbuhnya.

 

KEYWORD :

Warta DPR Golkar Nurul Arifin Pilpres 2024 PPP Koalisi Indonesia Bersatu KIB




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :