Kamis, 09/05/2024 13:37 WIB

Bio Inti Agrindo dan Pemda Merauke Kolaborasi Kembangkan Masyarakat di Papua Selatan

Diharapkan para pihak dapat berbagi perannya masing-masing guna mencapai tujuan bersama yakni Merauke gerbang masyarakat sehat, cerdas, dan sejahtera.

Konsultasi Publik Kegiatan Sosial dan Konservasi Program di Hotel Halogen, Merauke, Senin (26/6).

JAKARTA, Jurnas.com – Perusahaan perkebunan kelapa sawit, Bio Inti Agrindo (PT BIA) terus menjalin kemitraan strategis dengan pemerintah daerah (Pemda) Merauke untuk pengembangan masyarakat dan pelestarian alam.

Melalui kegiatan konsultasi publik kedua yang dilaksanakan hari ini diharapkan para pihak dapat berbagi perannya masing-masing guna mencapai tujuan bersama yakni Merauke gerbang masyarakat sehat, cerdas, dan sejahtera.

 

Manager Program di PT BIA, Resit Sozer mengatakan, salah satu pengembangan masyarakat yang telah dilakukan selama satu tahun terakhir, antara lain adalah kajian sosial budaya dan ekonomi yang dilakukan bersama dengan Politeknik Yasanto Merauke.

"Kajian baseline ini akan dijadikan tolak ukur/indikator kesuksesan dalam implementasi program," ujar Resit dalam presentasinya pada acara Konsultasi Publik Kegiatan Sosial dan Konservasi Program di Hotel Halogen, Merauke, Senin (26/6).

Implementasi program pengembangan masyarakat dan pelestarian alam akan berfokus di Distrik Muting dan Ulilin pada delapan kampung, yaitu Kampung Selil, Kindiki, Pachas, Muting, Boha, Kolam, Wan dan Selauw.

Selain itu Dinas Pendidikan juga memaparkan hasil baseline pendidikan dengan menggunakan standar nasional pendidikan (SNP) yang telah dilakukan pada Mei 2023 lalu, dilanjutkan dengan pemaparan hasil baseline kesehatan yang dilakukan atas MoU PT BIA dengan BKKBN.

Kajian dilakukan pada April 2023 oleh Puskesmas Muting dan Klinik PT BIA yang di supervisi oleh Dinas Kesehatan dengan melakukan skrining dan wawancara untuk dapat menentukan sasaran perbaikan gizi/pemberian makanan tambahan.

Salah satu program yang mendukung untuk mencegah stunting, sebagai bagian dari isu prioritas nasional yang telah dicanangkan Presiden Jokowi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, dengan target penurunan nasional dari kondisi 24,4 persen pada 2021 menjadi 14 persen pada 2024.

Sebagai informasi, stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.

Program ini dilakukan dengan cara Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi Ibu Hamil, Ibu Menyusui dan Anak dibawah usia lima tahun (Balita). Harapannya, melalui PMT maka keberadaan ibu dan anak akan menjadi lebih sejahtera dan terbebas dari stunting.

"Program PMT akan diberikan kepada sasaran yang telah diidentifikasi pada delapan kampung, dengan harapan ibu dan anak akan terbebas dari stunting," kata dia menjelaskan rencana program kesehatan tahun ini.

Selain itu petugas juga akan memberikan sosialisasi mengenai pola hidup bersih dan sehat juga informasi gizi dalam kegiatan pendampingan selama 12 bulan ke depan.

Hasil kolaborasi BIA dengan P3MD juga telah berhasil membentuk Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) di tiga kampung pada tahun 2023 ini yakni Kampung Selil, Kindiki dan Muting untuk dijadikan sebagai percontohan pengelolaan usaha lokal, sosialisasi pembentukan BUMK, penyusunan anggaran dasar dan musyawarah kampung telah dilakukan pada May 2023 lalu oleh TAPM P3MD, TPP Disktrik Muting dan Distrik Ulilin juga PT BIA.

KEYWORD :

Bio Inti Agrindo Pelestarian Alam BKKBN Percepatan Penurunan Stunting




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :