Senin, 06/05/2024 17:15 WIB

Kekacauan di Rusia Untungkan Ukraina

Masih belum pasti apakah Presiden Volodymyr Zelenskyy dan pasukannya dapat memanfaatkan pemberontakan tentara bayaran Wagner pada akhir pekan ini.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berbicara selama sesi parlemen di Kyiv, Ukraina, pada 3 Mei 2022. (Foto: Layanan Pers Presiden Ukraina/Handout via REUTERS)

JAKARTA, Jurnas.com - Pejabat Ukraina mengatakan, kekacauan di Rusia menguntungkan Kyiv. Akan tetapi, masih belum pasti apakah Presiden Volodymyr Zelenskyy dan pasukannya dapat memanfaatkan pemberontakan tentara bayaran Wagner pada akhir pekan ini.

Pada Sabtu (24/6) malam, pendiri tentara Wagner, Yevgeny Prigozhin mengatakan ia menahan "pawai untuk keadilan" di Moskow setelah kesepakatan yang membebaskan dia dan tentara bayarannya dari tuntutan pidana. Kesepakatan itu juga mengasingkan Prigozhin ke Belarusia.

"Hari ini dunia melihat bahwa penguasa Rusia tidak mengendalikan apapun. Tidak ada sama sekali. Benar-benar kekacauan," kata Zelenskyy dalam pidato video malamnya, mendesak sekutu Ukraina untuk menggunakan momen itu dan mengirim lebih banyak senjata ke Kyiv.

Kerusuhan Prigozhin, tantangan internal terbesar bagi Presiden Vladimir Putin sebagai pemimpin terpenting Rusia selama 23 tahun, telah memicu masalah keamanan global dan hiruk pikuk seruan antara Washington dan sekutunya untuk mengoordinasikan tindakan.

"Setiap kekacauan di belakang garis musuh bekerja untuk kepentingan kita," kata kantor berita Ukrinform yang dikelola negara mengutip Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengatakan pada Sabtu.

Putin menyebut tindakan Prigozhin sebagai "pukulan bagi Rusia", tetapi tidak ada tanda-tanda langsung bahwa kekuasaannya terancam. Kementerian Pertahanan, di bawah pimpinan sekutu setia Putin, Sergei Shoigu, tidak banyak memberikan respon terhadap pawai Wagner.

Kuleba mengatakan masih terlalu dini untuk berbicara tentang konsekuensi bagi Ukraina, tetapi di kemudian hari dia menelepon Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken untuk membahas peristiwa tersebut dan upaya serangan balasan Kyiv.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan dalam sebuah pernyataan setelah itu bahwa Washington akan tetap "bekerja sama erat" dengan Kyiv saat situasi berkembang.

Militer Ukraina pada Sabtu melaporkan serangan di dekat desa-desa yang mengelilingi Bakhmut, yang direbut oleh pasukan Wagner pada Mei setelah pertempuran berbulan-bulan. Kyiv juga mengklaim pembebasan desa Krasnohorivka di Donetsk, tetapi perolehannya bertahap.

"Serangan balasan secara umum lebih lambat dari yang diinginkan,” kata Zelenskyy baru-baru ini.

Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Oleksiy Danilov mengatakan, tidak ada penarikan segera pasukan Rusia dari garis depan ke Moskow. "Mereka semua tetap di tempatnya. Mereka melanjutkan perlawanan mereka," media pemerintah Ukraina mengutip perkataan Danilov.

Sumber: Al Arabiya

KEYWORD :

Rusia Kacau Wagner Memberontak Volodymyr Zelenskyy Perang Rusia Ukraina Vladimir Putin




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :