KTP ganda di Jakarta yang ditemukan
Jakarta - Heboh temuan e-KTP palsu yang banyak beredar di media dan medsos akhirnya temukan jawabannya. Direktorat Jenderal (ditjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) menilai bahwa e-KTP tersebut diduga akan digunakan untuk tindak penipuan, karena tidak bisa digunakan untuk Pilgub DKI Jakarta.
"Saya menduga ini untuk penipuan, misalnya membuka rekening bank, kejahatan perbankan atau cyber crime. Kan ada beberapa bank yang sudah kerjasama dengan Dukcapil, kecuali yang belum kerjasama," jelas Direktur Jenderal Dukcapil, Zudan Arif Fakrulloh, di Gedung A Kemdagri, Jakarta, pada Senin (13/2).
Menurut Zudan, sejumlah 36 e-KTP palsu itu sudah dianalisa. Dari 36 lembar e-KTP itu, jelas Zudan, 16 e-KTP bisa dibaca datanya, sementara sisanya yang 20 lembar tidak bisa dibaca. Selanjutnya, 36 e-KTP palsu itu menggunakan 19 foto wajah. Dengan demikian, jelas Zudan, beberapa e-KTP memiliki foto wajah yang sama.
Lebih lanjut Zudan menjelaskan, bahwa e-KTP palsu itu dibuat dengan menggunakan e-KTP bekas yang sudah terisi datanya. Semua e-KTP tersebut dibuat oleh lokal. Lebih mengejutkan lagi, e-KTP tersebut dikirim ke Kamboja kemudian dikirim kembali ke Indonesia, seolah-olah dibuat oleh tenga di luar Indonesia.
Zudan menilai bahwa proses pembuatan e-KTP itu tidak menggunakan atau mengkases data center milik Kemdagri. Sebab semua data yang tercantum dalam e-KTP tidak sama dengan data yang terdapat di dalam chip.
Pengakuan Jujur Ahok yang Sering Dibela Megawati
"Modusnya dengan mengganti data penduduk pada halaman pertama yang berbeda dengan data asli dalam chip atau data di data center,” jelas Zudan.
Sejumlah analisa yang telah dilakukan oleh Dukcapil Kemdagri, maka Zudan bisa menejlaskan bahwa e-KTP palsu itu sengaja dikirim ke Kamboja untuk diirim lagi ke Indonesia, untuk mendapatkan persepsi seolah-olah e-KTP tersebut diimpor dari Kamboja.[]
e-ktp palsu ktp ganda pilgub dki
