Minggu, 28/04/2024 20:55 WIB

Taiwan Dapat Pelajaran Berharga dari Perang Rusia-Ukraina

Salah satu pelajarannya adalah bahwa dengan kemampuan asimetris dan taktik serta teknik asimetris, kekuatan yang lebih kecil dapat melakukan pekerjaan yang sangat baik

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin bersaksi di depan Komite Alokasi Senat pada 16 Mei 2023 di Washington, DC. (Foto: Getty Images Amerika Utara/AFP/Win McNamee)

JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin menuturkan bahwa perang Ukraina melawan invasi pasukan Rusia memberikan pelajaran bagi Taiwan, di mana militer yang lebih kecil dapat berhasil bertahan melawan yang lebih besar.

"Kami telah mempelajari sejumlah pelajaran penting dari perang Ukraina dengan Rusia," kata Austin dalam sidang Senat ketika ditanya tentang strategi untuk mempertahankan Taiwan dari potensi aksi militer oleh China.

"Salah satu pelajarannya adalah bahwa dengan kemampuan asimetris dan taktik serta teknik asimetris, kekuatan yang lebih kecil dapat melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam mempertahankan diri dari kekuatan yang lebih besar," katanya.

Dengan dukungan internasional dalam bentuk senjata, perbekalan, dan pelatihan, pasukan Ukraina tidak hanya mencegah pasukan Rusia menyerbu negara itu, tetapi juga merebut kembali tanah yang direbut oleh Moskow.

Austin juga mengatakan kepada anggota parlemen bahwa otoritas resmi kongres untuk mengambil senjata dari stok Amerika Serikat (AS) dan memberikannya ke Taiwan, seperti yang telah dilakukan dengan Ukraina.

"Sangat penting dalam upaya kami untuk menyediakan apa yang dibutuhkan Taiwan untuk mempertahankan diri. Kami sedang mengerjakan prakarsa itu dan kami berharap ada tindakan yang akan dilakukan di sini dalam waktu dekat," katanya, tanpa memberikan tanggal spesifik.

China memandang Taiwan yang demokratis dan memiliki pemerintahan sendiri sebagai bagian dari wilayahnya yang akan direbut kembali suatu hari nanti, dengan kekerasan jika perlu.

Pulau itu hidup di bawah ketakutan konstan akan invasi China, dan Beijing telah meningkatkan retorika dan aktivitas militernya dalam beberapa tahun terakhir.

Ketegangan antara Taipei dan Beijing melonjak tahun lalu setelah China melakukan latihan militer besar-besaran di sekitar pulau itu sebagai tanggapan atas kunjungan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi ke Taiwan.

Bulan lalu, Beijing melakukan latihan perang yang mensimulasikan blokade pulau itu sebagai protes terhadap pertemuan antara pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen dan penerus Pelosi Kevin McCarthy di California.

Sumber: AFP

KEYWORD :

Amerika Serikat Perang Rusia Ukraina Konflik China AS Lloyd Austin




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :