Minggu, 28/04/2024 06:53 WIB

Menteri BUMN Buka Rakernas IPC

Menteri BUMN, Rini Soemarno, membuka Rakernas atau Rapat Kerja Nasional PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) di IPC Corporate University, Ciawi, Bogor.

Rakernas IPC 2017 / Ist

Ciawi – Menteri BUMN, Rini Soemarno, membuka Rakernas atau Rapat Kerja Nasional PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) di IPC Corporate University, Ciawi, Bogor.

Kegiatan yang digelar selama dua hari 9-10 Februari 2017 dengan “Enhancement IPC Menuju Kinerja Unggul” merupakan aktivitas rutin IPC dalam melakukan evaluasi terhadap pencapaian tahun 2016.

BUMN harus berfungsi sebagai value creator dan agent of development untuk dapat lebih optimal dalam kehadirannya untuk negeri melalui sinergi dan kemitraan,” ujar Rini Soemarno, saat membuka kegiatan Rakernas IPC (9/2).

Dalam kesempatan itu, Menteri Rini juga meninjau fasilitas IPC Corporate University serta mencoba mengoperasikan simulator pengoperasian alat yang dimiliki oleh lembaga pelatihan.

Rakernas IPC adalah suatu media untuk menjembatani kebutuhan komunikasi internal antara Direksi IPC dengan manajemen Anak Perusahaan, Cabang Pelabuhan, termasuk divisi-divisi dalam menyampaikan informasi atas perkembangan perusahaan. Rakernas juga diisi dengan arahan dari Direksi IPC dan Focus Group Discussion (FGD) terkait dengan program-program peningkatan tata kelola perusahaan (GCG), optimalisasi pendapatan dan biaya perusahaan.

Menyikapi permintaan Menteri BUMN, IPC telah menetapkan corporate roadmap hingga tahun 2020. Selain itu, direksi juga telah menetapkan target kinerja IPC tahun 2017. Target ini meliputi tetapi tidak terbatas pada trafik petikemas 6,8 juta TEUs, pendapatan Rp 10,5 triliun, EBITDA Rp 3,6 triliun, total aset Rp 52 triliun, dan CAPEX R p 4,6 triliun (murni, tanpa equity participation).

“Perusahaan telah menetapkan corporate roadmap yang sejalan dengan visi baru untuk menjadi pengelola pelabuhan berkelas dunia, yang unggul dalam operasional dan pelayanan. Disertai dengan usaha-usaha untuk menghadirkan sustainable superior performance, perusahaan mulai melakukan pembenahan di semua aspek (going concern, governance, pending matters dan business development) secara bertahap,” ujar Elvyn G. Masassya, Direktur Utama IPC.

Lebih lanjut, Elvyn menjelaskan, fase fit in infrastructure secara komprehensif diselesaikan pada tahun 2016 sebagai fondasi yang solid, untuk dilanjutkan dengan fase enhancement pada tahun 2017.

Tahun ini merupakan tahun enhancement, perusahaan perlu secara komprehensif meneruskan transformasi untuk memperkuat dan mengembangkan bisnis dan actions di atas fondasi yang telah dibangun pada periode sebelumnya. Perbaikan dan peningkatan dalam aspek operasional dan pelayanan, termasuk pengadaan, modernisasi alat, dan program pemasaran, seperti pengembangan anak perusahaan, pembangunan infrastruktur pada pelabuhan-pelabuhan baru, dukungan aktif terhadap program pemerintah untuk pembentukan holding, dan perkuatan serta pengembangan usaha akan menjadi benang merah perusahaan di 2017.

“Perusahaan berterima kasih atas arahan Kementerian BUMN dalam peran dan fungsinya selama ini. Dalam mencapai target-target perusahaan yang ditetapkan dengan paradigma dan platform baru tersebut pun, sangat penting bagi organisasi ini untuk menggunakan cara-cara yang luar biasa dalam membangun dan mengembangkan kebiasaan dan budaya kolaboratif dalam teamwork antar unit-unit dan fungsi-fungsi terkait sekaligus menghilangkan silo/sekat-sekat antar unit dan fungsi untuk harmonisasi dan alignment dalam arti luas,” tutup Elvyn G. Masassya, Direktur Utama IPC. [yog]

 

KEYWORD :

BUMN Rakernas IPC




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :