Senin, 29/04/2024 18:57 WIB

China Janji Dukung Myanmar

China adalah sekutu utama dan pemasok senjata junta yang terisolasi secara internasional dan telah menolak mengutuk pengambilalihan militer.

Kepala junta Myanmar Min Aung Hlaing (kanan) bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Qin Gang di Naypyidaw. (Foto: Tim Informasi Militer Myanmar/AFP)

JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri China, Qin Gang bertemu dengan panglima militer Myanmar, Min Aung Hlaing di Naypyidaw pada Selasa (2/5). Dia menjadi pejabat tertinggi China yang bertemu dengan jenderal tertinggi negara itu sejak kudeta lebih dari dua tahun lalu.

Myanmar dilanda kekerasan sejak kudeta yang menggulingkan pemerintahan Aung San Suu Kyi pada Februari 2021. China adalah sekutu utama dan pemasok senjata junta yang terisolasi secara internasional dan telah menolak mengutuk pengambilalihan militer.

"China mendukung Myanmar di panggung internasional," kata Qin kepada panglima militer Min Aung Hlaing, menurut pernyataan berbahasa Burma dari tim informasi junta.

"China mengadvokasi masyarakat internasional untuk menghormati kedaulatan Myanmar dan memainkan peran konstruktif dalam membantunya mencapai perdamaian dan rekonsiliasi," kata Qin, menurut pernyataan selanjutnya dari Kementerian Luar Negeri China.

Qin akan berada di negara itu hingga Kamis (4/5), menurut junta.

Menteri Luar Negeri China sebelumnya, Wang Yi mengunjungi Myanmar pada Juli tahun lalu, bertemu dengan rekannya tetapi tidak dengan kepala junta.

Rekaman media pemerintah Myanmar menunjukkan Qin diterima oleh Min Aung Hlaing di aula pertemuan yang dihiasi tirai emas dan wallpaper merah.

"Keduanya membahas hubungan diplomatik, kerja sama yang bersahabat, situasi terkini di Myanmar, perdagangan perbatasan, investasi dan kerja sama energi dan listrik," kata pernyataan junta.

"Qin mengatakan Beijing akan terus mendukung pembangunan Myanmar, mempercepat proyek kerja sama utama di Koridor Ekonomi China-Myanmar, dan melaksanakan proyek pertanian, pendidikan, dan perawatan kesehatan," menurut Kementerian Luar Negeri China.

Qin juga bertemu dengan menteri luar negeri yang ditunjuk militer Myanmar dan menteri kerjasama internasionalnya, kata kedua pernyataan itu.

Beberapa proyek infrastruktur yang didukung Beijing dijadwalkan untuk dijalankan melalui Myanmar utara dan menghubungkan provinsi Yunnan yang terkurung daratan di China dengan Samudra Hindia.

Beijing juga mendukung dan mempersenjatai beberapa kelompok pemberontak etnis di sepanjang perbatasannya dengan Myanmar, kata para analis. Beberapa dari kelompok ini telah berulang kali bentrok dengan militer Myanmar setelah kudeta, dan aliansi pemberontak yang didukung China pada bulan Maret meminta bantuan Beijing untuk meredakan krisis.

Pada Selasa (2/5), Qin mengunjungi perbatasan China-Myanmar, menyerukan "persahabatan dan kerja sama" antara kedua negara.

China mempertahankan hubungan dengan junta yang telah dijauhi oleh banyak negara barat karena penumpasan berdarah terhadap oposisi terhadap pemerintahannya.

Tahun lalu, Beijing mengatakan akan membantu menjaga kedaulatan Myanmar tidak peduli bagaimana situasinya berubah.

China menunjuk seorang utusan khusus untuk Myanmar, Deng Xijun, pada bulan Desember, yang telah bertemu dengan pemimpin junta setidaknya dua kali sejak itu, serta para pemimpin pemberontak etnis.

Diplomat Beijing juga menengahi antara Myanmar dan Bangladesh untuk program percontohan untuk memulangkan pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari penumpasan militer tahun 2017 yang sekarang tunduk pada penyelidikan genosida PBB.

Dalam pertemuan tersebut, Qin menegaskan kembali bahwa China mendukung Myanmar untuk meningkatkan hubungan dengan Bangladesh dan mengatakan Beijing bersedia bekerja sama dengan kedua negara untuk memperluas kerja sama trilateral.

Setelah kunjungannya ke Myanmar, Qin akan melakukan perjalanan ke India untuk pertemuan para menteri luar negeri dari Organisasi Kerjasama Shanghai, kata kementerian luar negeri China tanpa memberikan rincian tentang rencana perjalanannya.

Sumber: AFP

KEYWORD :

Min Aung Hlaing China Mynamar Qin Gang




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :