Senin, 13/05/2024 05:59 WIB

Elon Musk Pamer Sudah Sumbangkan Rp 1,4 Triliun ke Ukraina

Stephen King menyarankan CEO SpaceX itu untuk menyumbangkan sebagian dari hasil dari model verifikasi berbayar platform media sosial yang baru ke Kiev.

Elon Musk (Foto: AFP)

JAKARTA, Jurnas.com - Miliarder Elon Musk mengklaim telah menyumbangkan $100 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun untuk mendukung Ukraina dalam perang melawan Rusia.

Klaim itu Musk lontarkan setelah penulis Amerika Serikat (AS), Stephen King menyarankan CEO SpaceX itu untuk menyumbangkan sebagian dari hasil dari model verifikasi berbayar platform media sosial yang baru ke Kiev.

"Saya telah menyumbangkan $100 juta ke Ukraina, berapa banyak yang telah Anda sumbangkan?" Musk bertanya kepada King dalam sebuah twit pada Minggu (23/4).

Musk juga meretwit cuitan pada Oktober dari Menteri Teknologi Ukraina, Mikhail Federov, di mana dia berterima kasih kepada CEO Tesla atas penyediaan jaringan satelit Starlink perusahaan ke Ukraina, yang dia gambarkan sebagai "sangat penting".

Pemilik Twitter juga mencatat bahwa SpaceX telah menolak dana dari Departemen Pertahanan AS untuk membantu membayar biaya operasional sistem, yang dia perkirakan tahun lalu akan mencapai $100 juta pada akhir tahun 2022.

Segera setelah awal konflik tahun lalu, Musk membuat Starlink, konstelasi satelit orbit rendah Bumi yang menyediakan akses internet, tersedia di Ukraina setelah permintaan dari Federov.

Jaringan komunikasi dikerahkan oleh Kiev untuk memantau pergerakan pasukan dan metode pengumpulan informasi militer lainnya, terutama karena infrastruktur internet Ukraina yang sudah ada biasanya tidak dapat dioperasikan.

Namun, pada bulan Februari, Kiev menanggapi dengan marah setelah Musk dan SpaceX memberlakukan batasan penggunaan Starlink di Ukraina di tengah laporan bahwa teknologi tersebut dimanfaatkan untuk penggunaan drone.

Mikhail Podolyak, seorang ajudan senior Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada saat itu berargumen bahwa SpaceX harus memutuskan apakah dia berpihak pada hak atas kebebasan.

Chief operating officer SpaceX, Gwynne Shotwell mengatakan selama konferensi pers di AS Februari lalu bahwa sistem itu tidak dimaksudkan digunakan di Ukraina untuk tujuan ofensif dan bahwa Starlink tidak pernah dimaksudkan untuk dijadikan senjata.

Sumber: RT

 

KEYWORD :

Elon Musk Perang Rusia Ukraina Stephen King Centang Biru




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :