Senin, 29/04/2024 13:04 WIB

Pertumbuhan Industri Fintech RI Tertinggi ke-2 di Negara G20

Pertumbuhan Industri Fintech RI Tertinggi ke-2 di Negara G20

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Industri teknologi finansial (fintech) Indonesia menjadi yang terbesar kedua di antara negara-negara G20. Angka pertumbuhannya mencapai 39 persen, khususnya sepanjang masa pandemi Covid-19.

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga mengatakan, pertumbuhan ini mengisyaratkan potensi dan eksistensi fintech yang akan makin penting dalam ekonomi Indonesia.

Posisi fintech dalam sektor produktif, menurut Jerry, bisa dikembangkan mulai dari sektor mikro, kecil dan menengah. Syaratnya, semua pihak berkomitmen untuk membangun ekosistem yang aman dan saling menguntungkan.

Dalam dunia perdagangan, fintech merupakan salah satu jalan keluar terkait kebutuhan proses pembiayaan. Banyak pedagang kecil yang belum terjangkau oleh bank-bank konvensional.

Karena itu, Jerry berharap fintech makin familiar dan makin ramah bagi pelaku perdagangan di Indonesia, khususnya pedagang kecil. Hal ini karena perdagangan rakyat menjadi kegiatan penunjang utama ekonomi masyarakat sehingga harus didukung dengan kondisi yang menguntungkan bagi pelakunya.

"Fintech juga bisa mendukung kegiatan para pedagang, khususnya di pasar rakyat dan pasar tradisional, tentu dengan kondisi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pedagang itu sendiri," kata Wamendag saat menjadi pembicara utama pada BCG and AC Ventures Report Launch bertajuk `Shaping The Future of Fintecg in Indonesia` beberapa hari yang lalu.

Kementerian Perdagangan telah melakukan upaya-upaya dalam digitalisasi perdagangan, khususnya dalam pemanfaatan QRIS sebagai metode pembayaran. Menurut Jerry, fintech bisa terintegrasi dalam keseluruhan digitalisasi perdagangan jika syarat dan ketentuannya sesuai dengan kondisi pelaku perdagangan rakyat.

"Intinya, pedagang di pasar rakyat dan pasar tradisional kan pedagang kecil. Jadi jika fintech ingin bersama-sama membangun ekosistem di sana, kondisi, ketentuan dan syaratanya juga harus mudah dan ramah bagi pedagang kecil," papar Wamendag.

Meskipun pelaku ekonomi kecil, pedagang di pasar rakyat dan pasar tradisional selama ini dikenal cukup berkomitmen dalam hal kepatuhan ketika berhubungan dengan institusi keuangan. Hal ini menurut Wamendag dibuktikan dengan hubungan mereka dengan BPR maupun dengan lembaga pembiayaan non konvensional.

Hubungan dengan fintech yang menguntungkan akan menguntungkan semua pihak, karena kegiatan ekonomi masyarakat akan lebih berjalan.

"Kita berharap ada singeri dan kolaborasi yang saling menguntungkan. Kemendag sudah menargetkan membina digitalisasi 1000 pasar rakyat dan i juta UMKM. Salah satu kebutuhan yang penting adalah hubungan pedagang dan UMKM dengan sektor pembiayaan dan lembaga keuangan," ujar dia.

"Kami berharap ke depan, ekosistem itu bisa terbentuk dan menjadi jalan keluar bagi peningkatan kesejahteraan pelaku ekonomi masyarakat," tutup Jerry.

KEYWORD :

Teknologi Finansial G20 Industri Fintech Wamendag Jerry Sambuaga




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :