Selasa, 30/04/2024 02:41 WIB

Rumah Sakit Khawatir Pasokan Air Galon Langka Saat Musim Lebaran

Ada ratusan rumah sakit di Jabodetabek yang bisa terdampak dari kebijakan pembatasan operasi truk sumbu tiga pengangkut air kemasan galon pada musim mudik lebaran di akhir April hingga awal Mei.

Galon kosong. (Foto: Ist)

JAKARTA, Jurnas.com - Pembatasan truk pengangkut air kemasan galon dikhawatirkan akan menimbulkan gangguan pasokan air minum ke rumah sakit-rumah sakit dan ini membahayakan kesehatan pasien serta kondisi sanitasi dan higienis layanan rumah sakit.

Ada ratusan rumah sakit di Jabodetabek yang bisa terdampak dari kebijakan pembatasan operasi truk sumbu tiga pengangkut air kemasan galon pada musim mudik lebaran di akhir April hingga awal Mei.

Pembatasan ini dilakukan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di tengah imbauan presiden untuk memperbaiki manajemen mudik yang seharusnya tidak mengganggu pasokan bahan makanan minuman termasuk air kemasan.

"Setiap hari kami menghabiskan 300 galon air kemasan untuk kebutuhan layanan rumah sakit. Bagaimana jika nanti tidak ada pasokan? Bisa kacau layanan kami dan membahayakan kesehatan pasien," kata Kepala Purchasing Rumah Sakit/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Rumah Sakit Tugu Ibu Depok, Yani.

Air galon ini digunakan untuk air minum para pasien, para pegawai rumah sakit, dan juga untuk memasak makanan para pasien. Karena itu, dia berharap suplai air dari agen tidak terhambat pada saat lebaran nanti.

"Saya berharap tidak terjadi kelangkaan air galon ini pada saat lebaran nanti ya. Sebab kalau sampai terjadi kelangkaan bagaimana dengan nasib para pasien kami nantinya," ucap dia.

Hal senada juga disampaikan pihak Rumah Sakit/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI). Menurut salah satu staf instalasi gizi RSUI, setiap hari dibutuhkan sekitar 100 air galon untuk keperluan air minum para pasien dan pegawai serta untuk memasak makanan pasien.

"Setiap hari pihak agen air galon harus mengirimkannya kepada kami," tutur dia.

Ditanya perihal adanya potensi kelangkaan air galon karena adanya pelarangan pemerintah terhadap beroperasinya transportasi utama air galon ini, dia berharap, hal tersebut tidak terjadi.

"Sebab, kalau terjadi kelangkaan air galon, kami juga akan bingung untuk menyediakan air minum bagi para pasien di sini. Apalagi air galon itu kan juga dibutuhkan untuk memasak makanan bagi para pasien," tukas dia.

 

Sementara itu, di Rumah Sakit/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Rumah Sakit Sentra Medika Depok, air galon ini dibutuhkan untuk pasien-pasien yang dirawat di ruang VIP. Menurut Agung dari staf logistik Rumah Sakit/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Rumah Sakit Sentra Medika, pasien-pasien di ruang VIP tidak mau kalau air galon itu tidak ada brand-nya.

"Sedang untuk pasien lainnya, kami menyuling sendiri dari air sumur," kata dia.

Praktisi Kesehatan dr. Hartati B Bangsa mengatakan saat ini air minum itu sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat. Hal itu disebabkan sekitar 70 persen kebutuhan air dalam tubuh itu digunakan untuk menunjang metabolisme tubuh.

"Konsumsi air yang cukup itu untuk membantu efektifitas metabolisme kita bekerja dengan baik. Jadi, sudah menjadi bahan utamalah bagi tubuh kita sehingga tidak bisa disepelekan keberadaannya,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Pakar Pangan dan Gizi dari Ikatan Sarjana Gizi Indonesia (ASAGI), Nazhif Gifari. Menurutnya, orang yang kekurangan minum bisa menyebabkan terjadinya dehidrasi atau kekurangan cairan dalam tubuh.

"Orang yang kekurangan air dalam tubuhnya biasanya akan lemas dan bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti gangguan ginjal dan saluran pencernaan," kata dia.

Jadi, menurutnya, pendistribusian terhadap air minum itu tidak boleh dilarang dalam kondisi apapun karena merupakan nutrisi penting dalam tubuh. Dia menjelaskan bahwa tubuh manusia itu 70 persennya adalah air.

"Bayangkan kalau kita kekurangan cairan karena kurang minum, itu akan beresiko bagi kesehatan," ucap dia.

Guru Besar IPB lainnya, Ahmad Sulaeman, menambahkan dampak dari kekurangan air minum itu bisa juga mengganggu metabolisme tubuh. Dehidrasi juga menimbulkan berbagai penyakit lainnya seperti darah tinggi, pusing, mual, darah menjadi kental, dan lain-lain.

"Jadi sangat beresiko untuk kesehatan kita," ucapnya.

KEYWORD :

Rumah Sakit Air Galon Rumah Sakit Lebaran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :