Sabtu, 04/05/2024 20:04 WIB

Tahun ini, Kemenperin akan Sumbang 26 Ribu SDM Industri

Tahun ini, Kemenperin Sumbang 26 Ribu SDM Industri

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan. (Foto BPSDMI Kemenperin)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan, dapat menyumbang 26 ribu sumber daya manusia (SDM) untuk industri, melalui program Diklat SDM Industri Berbasis Kompetensi yang digelar oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (SDMI/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">BPSDMI) pada tahun ini.

“Diklat maupun sekolah-sekolah di Kemenperin itu sudah kami hubungkan dengan industri dan Insya Allah bisa diserap oleh industri,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (SDMI/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">BPSDMI) Kemenperin Masrokhan di Jakarta, Senin (10/4).

Program diklat Kemenperin dirancang dengan sistem Diklat 3 in 1 yang mencakup pelatihan, sertifikasi, dan penempatan kerja. Dengan begitu, program diklat diharapkan dapat memberikan akses bagi para pesertanya untuk bekerja di industri. Selain melalui diklat, Kemenperin juga menyiapkan SDM industri melalui program Pendidikan Vokasi Industri Berbasis Dual Sistem.

Kemenperin baru membuka Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS) yang keempat guna menyerap 4.053 mahasiswa baru yang akan mengisi bangku di Politeknik dan Akademi Komunitas dan 2.399 siswa untuk pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di bawah Kemenperin. JARVIS dibuka selama 10 April hingga 19 Mei 2023 dan seluruh pendaftaran dilakukan secara daring melalui laman jarvis.kemenperin.go.id.

Sama halnya dengan sistem diklat, sistem pendidikan vokasi Kemenperin juga memberikan akses bagi para pesertanya untuk memperoleh penempatan kerja usai lulus dari bangku pendidikan. “Setiap merekrut, kami melibatkan industri. Kurikulumnya sampai penempatannya juga melibatkan industri,” ujar Masrokhan.

Masrokhan menambahkan, Kemenperin akan terus mendorong keterlibatan pelaku industri serta seluruh SMK di Indonesia ke depannya agar upaya persiapan SDM yang sesuai dengan kebutuhan industri dapat tepat sasaran.

Diketahui, Kemenperin telah bermitra dengan 1.600 pelaku industri dan menyelenggarakan pendidikan sistem ganda yang telah terhubung dan sesuai (link and match) dengan industri. Kemitraan tersebut mencakup proses perekrutan, praktik kerja industri, hingga penempatan kerja.

KEYWORD :

Kemenperin BPSDMI Masrokhan SDM Industri




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :