Minggu, 28/04/2024 04:28 WIB

Kementan Berupaya Permudah Protokol Ekspor Sarang Burung Walet ke China

Saat ini ekspor SBW ke China mengacu pada protokol yang disepakati Indonesia dan China pada tahun 2012 lalu. Protokol tersebut terbilang masih sangat ketat.

Sarang burung walet (Foto: radarpekalongan)

JAKARTA, Jurnas.com - Kepala Badan Karantina Pertanian, (Kabarantan), Bambang mengupayakan agar protokol ekspor Sarang Burung Walet (SBW) untuk pasar China dipermudah. Hal ini guna meningkatkan ekspor SBW asal tanah air ke Negeri Tirai Bambu.

Saat ini ekspor SBW ke China mengacu pada protokol yang disepakati Indonesia dan China pada tahun 2012 lalu. Protokol tersebut terbilang masih sangat ketat.

"Melihat perkembangan industri SBW, memungkinkan untuk dapat menyederhanakan lagi protokol tanpa mengurangi kualitas mutu," ucap  Bambang dalam diskusi bersama wakil dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing dan China Agricultural Wholesale Market Associations (CAWA) di Jakarta, Jumat (24/3).

Melalui kesempatan ini, Kabarantan Bambang memberikan gambaran industri SBW Indonesia sebagai industri SBW terbesar di dunia. Industri SBW Indonesia senantiasa mengalami peningkatan yang beriringan juga dengan permintaan pasar SBW khususnya pasar SBW di Tiongkok.

Menurut Bambang, peluang ekspor SBW tujuan Tiongkok masih dapat dikembangkan lagi dengan memperluas kategori produk SBW sehingga tidak hanya terpatok pada SBW kelas satu.

"Ternyata pasar China tidak hanya menghendaki SBW dengan kualitas kelas satu sesuai dengan protokol saat ini, namun juga berminat dengan SBW yang dipasarkan ke negara-negara lain. Selain itu di Indonesia sendiri, telah berkembang produk SBW jadi siap konsumsi, dengan demikian terdapat 3 kategori produk SBW sehingga kami berharap adanya penyesuaian pada protokol ekspor SBW Indonesia ke Tiongkok," tutur Bambang.

Untuk memenuhi harapan tersebut, Barantan berencana melakukan pertemuan dengan General Administration of Customs China (GACC) untuk dapat segera mendapatkan titik temu antara produk SBW Indonesia dengan pasar yang dikehendaki Tiongkok.

Selain membahas persoalan protokol ekspor SBW, pada kesempatan yang sama juga dibahas tentang peluang investasi untuk pengolahan SBW di Indonesia. Dan pembahasan pembentukan Sino - Indonesia Bird Nest Trade Coorporation Mechanism.

"Kami berharap CAWA dan juga KBRI Beijing dapat membantu untuk mengomunikasikan dengan pihak GACC sehingga ekspor SBW Indonesia ke Tiongkok dapat lebih mudah dan beragam. Indonesia siap memenuhi standar Tiongkok, terlebih sampai saat ini industri SBW Indonesia dikelola dengan sangat baik dan dijaga dengan ketat dari hulu hingga hilir," tegas Bambang.

Sejalan dengan Kabarantan Bambang, Ma Zengjun, Ketua CAWA berharap untuk dapat menjalin hubungan yang berkelanjutan.

"Dalam pertemuan kali ini mungkin tidak dapat kita bahas langsung hingga tuntas. Kami harapkan dapat berdiskusi kembali dalam pertemuan di Beijing, sekaligus kita dapat mempererat hubungan kerja sama di bidang yang berkaitan dengan usaha SBW," jelas Ma Zengjun.

Turut hadir mendampingi, Wisnu Wasisa Putra, Kapus Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani Barantan, wakil dari Kemendang, BKPM, Asosiasi Walet di Indonesia dan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian.

KEYWORD :

Sarang Burung Walet Ekspor ke China Karantina Pertanian Bambang




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :