Minggu, 28/04/2024 13:20 WIB

Negara-negara Nordik Bentuk Pertahanan Udara Bersama untuk Melawan Ancaman Rusia

Langkah untuk mengintegrasikan angkatan udara dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina pada Februari tahun lalu.

Para komandan angkatan udara Nordik pertama kali membahas kerja sama yang lebih erat pada pertemuan di bulan November di Swedia (Kantor Berita TT/Henrik Montgomery/ Reuters)

JAKARTA, Jurnas.com - Komandan angkatan udara dari Swedia, Norwegia, Finlandia dan Denmark mengatakan mereka telah menandatangani letter of intent untuk menciptakan pertahanan udara Nordik terpadu yang bertujuan melawan meningkatnya ancaman dari Rusia.

Tujuan dari kerja sama ini adalah untuk dapat beroperasi bersama, berdasarkan cara-cara yang sudah diketahui beroperasi di bawah Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang sudah diketahui.

Komandan Angkatan Udara Denmark Mayor Jenderal Jan Dam mengatakan, langkah untuk mengintegrasikan angkatan udara dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina pada Februari tahun lalu.

"Armada gabungan kami dapat dibandingkan dengan negara Eropa yang besar," kata Dam kepada Reuters.

Norwegia memiliki 57 jet tempur F-16 dan 37 jet tempur F-35 dengan 15 unit lagi dalam pesanan. Finlandia memesan 62 jet F/A-18 Hornet dan 64 F-35, sementara Denmark memesan 58 F-16 dan 27 F-35. Swedia memiliki lebih dari 90 jet Gripen.

Tidak jelas berapa banyak dari pesawat itu yang beroperasi.

Penandatanganan di Pangkalan Udara Ramstein di Jerman pekan lalu dihadiri oleh Kepala Komando Udara NATO Jenderal James Hecker, yang juga mengawasi Angkatan Udara AS di wilayah tersebut.

Swedia dan Finlandia mendaftar untuk bergabung dengan aliansi militer transatlantik tahun lalu. Namun proses tersebut tertahan oleh Turki, yang bersama Hungaria belum meratifikasi keanggotaannya.

Para komandan angkatan udara Nordik pertama kali membahas kerja sama yang lebih erat pada pertemuan bulan November di Swedia.

"Kami ingin melihat apakah kami dapat lebih mengintegrasikan pengawasan wilayah udara kami, sehingga kami dapat menggunakan data radar dari sistem pengawasan masing-masing dan menggunakannya secara kolektif," kata Dam. "Kami tidak melakukan itu hari ini."

Sumber: Al Jazeera

KEYWORD :

Negara Nordik Perang Rusia Ukraina Swedia Norwegia Finlandia dan Denmark




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :