Jum'at, 03/05/2024 15:52 WIB

Demokrat Tuding Kuasa Hukum Ahok Lakukan Penyesatan Kaburkan Kasus

GP Ansor kecewa dan marah apa yang dilakukan penasehat dan Ahok.

Foto ahok

Jakarta - Partai Demokrat menuding tim kuasa hukum Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sengaja membuat polemik dan kegaduhan agar persidangan kasus dugaan penodaan agama dengan terdakwa Ahok teralihkan. Salah satu upaya "penyesatan" yakni dengan menyeret-nyeret Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam persidangan ke delapan.

"Upaya untuk melakukan penyesatan ini sudah dilakukan kuasa hukum Ahok, karena untuk menutupi kasus penistaan agama terhadap terdakwa Ahok," ungkap Roy dalam diskusi bertajuk `Ngeri-ngeri Sadap` di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (4/2/2017).

Roy juga menilai aneh jika tim kuasa hukum Ahok menginginkan agar SBY memberi keterangan dalam persidangan terkait tudingan komunikasi antara SBY dan Ketua Umum MUI Ma`aruf Amin. 

"Sekarang yang menarik adalah, kalau pengacara tadi katakan panggil SBY disini sudah terbalik-terbalik yang benar jadi salah dan yang salah jadi benar,"ucap dia.

Selain soal SBY, pada sidang sebelumnya juga sempat dihebohkan mengenai `Fitsa Hats`. Dimana `Fitsa Hats` yang kemudian menjadi viral itu menyangkut Novel Bamukmin, salah satu saksi kasus tersebut.

"Soal yang diramaikan `Fitsa Hats`, ya itu hanya lucu-lucuan saja," ujar Roy.

Roy pun heran lantaran hanya sikap dan sifat dari satu orang masyarakat Ibu Kota Jakarta dibuat heboh. "Hanya karena satu orang saja yang salah semua jadi begini," tandas Roy. 

Sementara itu, Ketua Hubungan Antar lembaga Gerakan Pemuda Ansor, Redim Okto Fudin tak menampik sikap dan pernyataan Ahok membuat kegaduhan. "Tolong ingatkan tutur kata Ahok yang bikin kegaduhan seperti ini," ungkap Okto.

Dia menyampaikan hal itu terkait dengan peristiwa sidang lanjutan dugaan penodaan agama pada Selasa 31 Januari 2017 lalu atau sidang ke delapan. Okto menenggarai Ahok dan kuasa hukumnya telah melakukan intimidasi terhadap Ketua Umum MUI Ma`aruf Amin yang saat persidangan itu menjadi saksi.

"Karena itu GP Ansor kecewa dan marah apa yang dilakukan penasehat dan Ahok yang sudah katakan Kiai (Ma`aruf) bohong. Penekanan sikap kami disitu (kalimat bohong)," tegas dia.

"Bagi kami ini intimidasi. Tidak patut pengacara Ahok ke panutan kami (Ma`aruf). Semua umat muslim di Indonesia, semua kaum muslim non muslim juga pasti hormati beliau. Dia (Ma`aruf) tokoh yang bisa persatukan," ditambahkan Okto.

Padahal, lanjut Okto, GP Ansor selama ini tidak pernah memberikan sikap apapun terkait tingkah dan perkataan Ahok. "Ansor itu selama ini tak pernah mengusik pak Ahok, tak pernah melakukan pernyataan tak pernah menenakan pak Ahok. Tapi ketika Kiai Ma`aruf diperlakukan seperti ini asli bos marah betul," pungkas Okto. 

KEYWORD :

Partai Demokrat Ahok Pilkada DKI




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :