Sabtu, 27/04/2024 23:18 WIB

Cegah Stunting, Kepala BKKBN: Syarat Nikah Harus Sehat!

Yang membuat lele lebih bagus dari daging sapi adalah karena ikan lele mengandung DHA dan Omega 3 yang mencerdaskan otak bayi.

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo kepada ratusan anggota Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang tengah mengikuti orientasi di aula kantor Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Kamis kemarin.

JAKARTA, Jurnas.com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo menekankan setiap pasangan calon pengantin harus sehat dan tidak boleh anemia agar bayi yang akan dilahirkan sehat dan tidak stunting.

Hal tersebut disampaikan Hasto kepada ratusan anggota Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang tengah mengikuti orientasi di aula kantor Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Kamis kemarin.

"Yang mau nikah harus sehat. Yang mau hamil dan melahirkan harus sehat. Mau menikah syaratnya lingkar lengan atas minimal 23,5 centimeter, HB 12 ke atas. Jika kurang berarti anemia. Jika setelah diperiksa syarat itu kurang, maka boleh nikah. Tapi jangan hamil dulu. Jika hamil anaknya berpotensi stunting," kata Hasto.

Selain soal kesehatan calon pengantin, Hasto juga menyampaikan penyebab-penyebab stunting dengan gaya dialog. "Jadi, penyebab stunting, kurang gizi, kurang sehat, dan kurang apalagi, sinten sing ngertos (siapa yang tahu)?" tanya Hasto.

Salah satu peserta yang menjawab kurang kasih sayang atau kurang perhatian. "Njih seratus! Tepatnya kurang perhatian. Parenting-nya kurang baik," sambut pria kelahiran 1964 ini dengan senyum khasnya.

Selanjutnya Hasto meminta 156 orang hadirin yang tergabung dalam TPK untuk memahami bahwa ikan lele lebih baik dari daging sapi.

"Lele niku protein tinggi. Lele niku pun murah tur gampang tur bergizi (Lele itu sudah murah juga mudah dan bergizi). Yang membuat lele lebih bagus dari daging sapi adalah karena ikan lele mengandung DHA dan Omega 3 yang mencerdaskan otak bayi. Selain lele, ikan asin atau gereh juga tidak bisa dipandang sepele karena mengandung kalsium yang diperlukan ibu hamil.

Kepala BKKBN juga mengingatkan akan khasiat daun Kelor.

"Daun Kelor meniko sae sanget (daun Kelor itu sangat baik), karena mengandung protein-protein yg menyerupai protein hewani. Cara memasaknya dengan membuang batangnya, hanya daunnya saja (yang diolah). Daun kelor dibandingkan tomat dan wortel lebih tinggi kandungan kalsiumnya," jelas Hasto.

Menurut Hasto, protein tinggi akan mencegah tiga dampak stunting yaitu pendek, tidak cerdas dan mudah sakit.

Untuk bayi yang sudah lahir, tidak boleh terlewat imunisasi wajib. Imunisasi lengkap didukung dengan lingkungan bersih akan menghindarkan dari bayi yang sakit-sakitan, terutama diare.

"Jika anak sering diare, berat badan tidak naik, tiga bulan berat tidak naik, tinggi badan tidak bertambah. Anak terindikasi stunting," kata dokter spesialis obgyn ini.

KEYWORD :

Hasto Wardoyo Ikan Lele Daun Kelor Cegah Stunting BKKBN




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :