Selasa, 30/04/2024 21:25 WIB

17 Kasus ASF Ditemukan pada Babi Hutan di Singapura

Sekarang ada 18 kasus yang tercatat di Singapura. NParks pada 9 Februari mengkonfirmasi kasus pertama di negara tersebut.

Babi hutan. (Foto: CNA)

JAKARTA, Jurnas.com - Sebanyak 17 kasus demam babi Afrika (African Swine Fever/ASF) lainnya telah terdeteksi pada babi hutan di Singapura.

Menurut laporan terbaru Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH) pada 24 Februari, sekarang ada 18 kasus yang tercatat di Singapura. NParks pada 9 Februari mengkonfirmasi kasus pertama di negara tersebut.

Dari 18 kasus tersebut, 15 kasus ditemukan pada bangkai babi hutan sedangkan tiga lainnya merupakan babi hutan yang terperangkap. "Tiga babi hutan yang terperangkap dibunuh dan dibuang," kata WOAH.

Dalam komentar epidemiologisnya, dikatakan virus telah terdeteksi pada babi hutan di kawasan hutan dan taman alam di beberapa bagian Singapura. "Situasi dianggap cukup stabil," tambahnya.

Menurut Animal and Veterinary Service (AVS), demam babi Afrika adalah penyakit yang hanya menyerang anggota keluarga babi. Penyakit ini tidak bersifat zoonotik, artinya tidak dapat ditularkan ke manusia, dan tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan masyarakat.

"Anggota masyarakat diingatkan untuk tetap berada di jalur yang ditentukan saat mengunjungi cagar alam, taman, dan ruang hijau lainnya, mengamati babi hutan dari kejauhan, dan tidak memberi makan atau mendekati mereka," kata badan tersebut di situs webnya.

Filipina pada Senin (6/3) mengumumkan larangan sementara impor produk daging babi dari Singapura. Ini termasuk daging babi, kulit babi, dan protein hewani olahan babi.

Barang-barang semacam itu akan disita di semua pelabuhan masuk utama, kata Domingo F Panganiban, Wakil Sekretaris Senior Departemen Pertanian Filipina, dalam sebuah memorandum order.

Meskipun Singapura bukan pengekspor produk daging babi yang terakreditasi, Panganiban mengatakan ada kebutuhan untuk mencegah masuknya "produk yang rentan terhadap demam babi Afrika" yang berasal dari Singapura yang mungkin dibawa masuk ke Filipina.

Larangan itu akan tetap diberlakukan kecuali dicabut secara tertulis, kata perintah itu.

Babi hutan asli Singapura dan dapat ditemukan di cagar alam, taman, dan ruang hijau lainnya. AVS mengatakan "memantau dengan cermat kesehatan babi hutan di area ini".

Sumber: CNA

KEYWORD :

Babi Hutan Singapura African Swine Fever ASF




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :