Sabtu, 04/05/2024 03:16 WIB

SMK Negeri 3 Singaraja Produksi Mesin Pengupas Kulit Kopi

SMK Negeri 3 Singaraja Produksi Mesin Pengupas Kulit Kopi

Mesin pengupas kulit kopi karya SMKN 3 Singaraja (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - SMK Negeri 3 Singaraja, Bali, berhasil menampilkan praktik baik teaching factory, dengan memproduksi mesin pengupas kulit kopi yang sudah dijual ke masyarakat.

Bahkan, mesin ini sudah dipasarkan hingga ke luar Bali untuk membantu para petani kopi dan industri kecil dan menengah (IKM) olahan kopi di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Edi, salah satu petani kopi di Bali mengatakan, keberadaan mesin ini membantu IKM olahan kopi dan para petani, untuk menghemat waktu dan tenaga. Sehingg, pengolahan kopi menjadi lebih efisien.

Dia menuturkan, biasanya petani membutuhkan waktu sekitar setengah jam untuk memisahkan satu kilogram biji kopi dari kulitnya hingga benar-benar bersih. Namun, kini proses pemisahan kulit dan biji menggunakan mesin pengupas, menjadi hanya lima menit saja.

"Jadi, benar-benar memangkas waktu dan tenaga serta hasilnya juga lebih banyak. Kami jadi lebih produktif dan bisa memenuhi permintaan pasar," kata Edi dalam siaran pers Ditjen Vokasi Kemdikbudristek pada Minggu (26/2).

Kepala SMKN 3 Singaraja, I Ketut Bawa mengatakan bahwa produksi mesin pengupas kulit kopi merupakan bagian dari program SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan bidang keahlian di bidang teknik mesin yang ada di SMKN 3 Singaraja.

Dia menyebut hingga saat ini sudah dihasilkan sekitar 15 mesin pengupas kulit kopi, dari total 56 unit mesin yang ditargetkan bisa diproduksi.

I Ketut Bawa menutukan, ide pembuatan mesin pengupas kulit kopi berawal dari kemitraan antara SMKN 3 Singaraja dan salah satu bengkel di daerah Buleleng. Pada waktu itu, bengkel tersebut menerima banyak pesanan mesin pengupas kulit kopi, namun terkendala keterbatasan pekerjaan, sehingga pesanan itu tidak tersentuh.

"Melalui program pemadanan (SMK PK SPD, Red) pihak sekolah kemudian melakukan MoU dengan bengkel Bubut Kawi 2 untuk mengerjakan proyek pembuatan mesin pengupas kulit kopi," terang I Ketut Bawa.

Sejumlah guru SMKN 3 Singaraja juga dikirim untuk belajar proses pembuatan mesin pengupas kulit kopi selama dua minggu. Setelah dirasa mampu, para guru ini kemudian mentransfer ilmu dan mengajarkan hasil yang didapat di bengkel kepada siswa-siswanya.

KEYWORD :

SMK Negeri 3 Singaraja Teaching Factory Kemdikbudristek Ditjen Vokasi Mesin Pengupas Kopi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :