Senin, 29/04/2024 13:01 WIB

Data Pemilih Pemilu Amburadul, LS Vinus: Alamat Tidak Jelas!

Masih banyak ditemukan data masyarakat yang tidak sesuai dengan alamat saat dilakukan pencoklitan oleh petugas di lapangan.

Koordinator Nasional LS Vinus, Deni Gunawan (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus) menemukan berbagai masalah data pemilih, setahun sebelum penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Koordinator Nasional LS Vinus Deni Gunawan mengatakan, di beberapa daerah banyak masalah dan kendala terkait dengan pencocokan dan penelitian data pemilih (coklit), oleh petugas Pantarlih dalam verifikasi data kematian.

"Di satu daerah pemantau kami menyampaikan laporan bahwa masih terdapat petugas yang kesulitan melakukan pencoklitan dalam verifikasi data kematian. Hal ini karena masyarakat enggan menyampaikan data-data itu kepada petugas dengan alasan takut tidak kebagian bantuan sosial jika menyampaikan hal tersebut," ungkap Deni.

"Ini juga bermasalah karena desa atau kelurahan setempat tidak memiliki data lengkap dan update terkait data warganya yang meninggal dunia," ujar Direktur LS Vinus tersebut.

Deni menambahkan bahwa masih banyak ditemukan data masyarakat yang tidak sesuai dengan alamat saat dilakukan pencoklitan oleh petugas di lapangan.

"Dari beberapa laporan Pemantau LS Vinus, banyak data yang alamatnya tidak jelas setelah dilakukan pendataan," beber dia.

Di sisi lain, Deni juga menyoroti sistem KPU yang sering kali error ketika digunakan dalam proses pemutakhiran oleh petugas. Belum lagi di daerah yang tidak terjangkau internet.

Deni menyatakan bahwa metode sampling yang digunakan dalam pengawasan berjalan tidak maksimal penerapannya di lapangan oleh Pengawas Desa/Kelurahan (PKD), terdapat kebingungan petugas dalam memahami metode dan juknis.

"Situasi ini membuat petugas Pantarlih tidak selalu diawasi oleh pengawas. Hal tersebut akan menjadi celah potensi kesalahan dan bukan tidak mungkin kecurangan dalam pendataan oleh petugas karena pengawas tidak memahami pola pengawasan yang digunakan. Jika kita bicara prinsip integritas, maka jelas dalam konteks pengawasan ini tidak kita temukan integritas," sambung dia.

Deni mendorong adanya perhatian lebih dari KPU dan Bawaslu terkait dengan permasalahan pemutakhiran daftar pemilih di level paling bawah.

"Saya berharap KPU dan Bawaslu harus lebih peka terhadap persoalan yang terjadi di lapangan dan apa yang dialami oleh teman-teman di bawah. Tidak hanya sekadar memberikan aturan sementara di bawah tidak bisa mengeksekusinya dengan baik," tutup dia.

KEYWORD :

Data Pemilih LS Vinus Pemilu KPU Deni Gunawan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :