Senin, 29/04/2024 15:52 WIB

Hebat! Kementan Bangun Bank Benih Perkebunan tanpa Bergantung APBN

Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun), Andi Nur Alam Syah. (Foto: Jurnas.com/Ist)

JAKARTA, Jurnas.com - Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun), Kementerian Pertanian (Kementan) mencetuskan dan segera melaunching program Bank Benih Perkebunan (BaBe Bun) untuk memperkuat pembangunan logistik benih komoditas perkebunan dalam negeri.

Program terobosan ini berbasis kolaborasi, partisipasi dan solidaritas dengan stakeholder terkait, dimana pelaku usaha perkebunan untuk berpatisipasi secara aktif mengalokasikan keuntunganya untuk penyediaan benih.

Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun), Andi Nur Alam Syah menjelaskan, BaBe Bun ini adalah sebuah wadah logistik benih perkebunan nasional yang tidak mengandalkan dan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Bayangkan kebutuhan benih kita sangat besar, sangat tidak mungkin jika diwujudkan dari APBN sepenuhnya, sementara APBN kita terbatas. Sehingga penyediaan benihnya bersumber dari pelaku usaha perkebunan," tutur Andi dalam kunjunganya di Solo, Jumat (17/2).

Ke depan, kata dia, pelaku usaha perkebunan yang merupakan mitra Kementan diwajibkan mengalokasikan sharing profit atau dari dana CSR yang nilainya tidak begitu berat, yakni 1 persen untuk kegiatan pembibitan sebagai stok benih yang dimiliki BaBe Bun.

Hadirnya BaBe Bun ini pun, lanjut dia, mewajibkan setiap pelaku usaha mitra harus memiliki nursery (kebun) perbenihan, sehingga tidak lagi mengandalkan APBN.

"BaBe Bun ini adalah terobosan untuk mencari sumber-sumber pendanaan penyediaan benih nasional selain APBN seperti dana CSR, investasi swasta, dana desa, pengembangan hutan kemasyarakatan, kegiatan reklamasi dan sumber dana lainnya," ujar Andi.

"Ini tentunya dilaksanakan sesuai dengan regulasi dan untuk digunakan dalam kegiatan pengembangan kawasan tanaman perkebunan yang berdampak positif juga untuk pelaku usaha. Dan yang terpenting adalah pelaksanaan Babe Bun ini melibatkan BPKP agar pengawasan terukur dan memenuhi target," pinta Andi.

Oleh karena itu, Andi menegaskan untuk membangun Babe Bun, Direktorat Jenderal Perkebunan membangun harmoni dan sinkronisasi dengan para pelaku usaha. Pasalnya, pengembangan perkebunan melalui perbaikan logistik perbenihan harus dilakukan dengan rencana aksi pembangunan perkebunan yang sistematis terarah dan berkelanjutan.

"Kita perlu mengajak dan membuka ruang selebar-lebarnya bagi pelaku usaha perkebunan, perusahaan swasta maupun masyarakat luas yang ingin turut berkontribusi membangun perkebunan melalui Babe Bun ini," imbuh dia.

KEYWORD :

Ditjenbun Babe Bun Andi Nur Alam Syah Bank Benih Perkebunan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :