Antasari Azhar dan Presiden Joko Widodo
Jakarta - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar selalu menyatakan dirinya sebagai korban konspirasi pada kasus pembunuhan Direktur PT Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnain. Antasari yang baru saja mendapatkan grasi dari Presiden Joko Widodo setelah dirinya dipenjara atas tuduhan sebagai dalang pembunuhan, kini dituntut untuk membongkar siapa konspirator yang dimaksud merekaya kasusnya.
PDIP ternyata tidak ingin membiarkan Antasari sendirian. PDIP menyatakan siap mendampingi Antasari membongkar tokoh intelektual dibalik kasus yang menjerumuskan dirinya sebagai pihak yang tertuduh. Alasan utama PDIP siap mendampingi, karena persoalan yang dihadapi Antasari bukan masalah korupsi."Ya sejauh itu tidak menyangkut korupsi tindakan asusila, terus kemudian narkoba ya. Dan partai merasa perlu untuk memberikan perlindungan dan bantuan hukum, ya kita berikan," ujat Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Perreira di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (30/1/2017).Baca juga :
Kasus SBY-Antasari Masih Proses Penyelidikan
Andreas mengisyaratkan adanya suara hati Antasari yang merasa didzolimi. Karena itu, kata dia, pihaknya siap menyediakan kuasa hukum bagi Antasari. "Tapi kalu menyangkut korupsi OTT kemudian menyangkut narkoba, ya enggak," ungkapnya.
Kasus SBY-Antasari Masih Proses Penyelidikan
Baca juga :
Antasari Disebut Pemicu Kekalahan Agus-Sylvi
"Pak Antasari khan kawannya banyak di PDIP. Beliau senior-senior kami di GMNI. Jadi ya mungkin merasa nyaman di PDIP. Soal lain-lain ya interpretatif. Tanya beliaulah," kata AndreasAntasari Disebut Pemicu Kekalahan Agus-Sylvi
Baca juga :
PDIP Pastikan Dukung Penuh Langkah Antasari
PDIP Pastikan Dukung Penuh Langkah Antasari
Grasi Presiden Antasari Azhar