Selasa, 14/05/2024 21:15 WIB

Jubir PKB: Sistem Pemilu Tertutup Hambat Regenerasi Politisi Muda

Jubir PKB: Sistem Pemilu Tertutup Hambat Regenerasi Politisi Muda

Juru Bicara (Jubir) muda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Dira Martamin. (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Juru bicara milenial PKB, Dira Martamin menanggapi wacana Pemilu 2014 yang akan dilakukan dengan sistem proporsional tertutup. Menurutnya, pemilu tertutup hanya akan menjadi malapetaka bagi demokrasi Indonesia.

"Sejatinya ini kabar buruk, dan akan jadi malapetaka bagi sistem demokrasi kita. Sebab hak rakyat akan dipasung. Mereka gak berdaulat dalam menentukan siapa calon legeslatif yang berhak mewakilinya di DPR," katanya kepada wartawan Jum`at (6/1/2023).

Mengapa demikian? Sebab dalam pemilu tertutup yang memiliki kewenangan penuh menunjuk legislator di parlemen adalah partai. Hal ini berbeda dengan sistem pemilu proporsional terbuka, di mana rakyat memiliki daulat penuh untuk menentukan calonnya sendiri.

"Kalau kata WS Rendra, bagaimana rakyat bisa merdeka bila hak pilih mereka dipasung. Mereka tidak boleh memilih secara langsung wakil-wakil mereka di dewan perwakilan?" jelasnya.

Selain itu lanjut dia, sejatinya pemilu proporsional tertutup juga akan menghambat proses regenarasi politisi. Menurutnya, ketika para legislator hanya ditunjuk partai, maka akan terjadi kejumudan dalam tubuh partai.

"Artinya, hanya orang-orang itu saja nantinya yang ngisi, dan ini akan membuat partai menjadi jumud, stagnan, karena merasa nyaman dan tidak perlu melakukan inovasi. Tentunya ini juga akan jadi bencana bagi partai politik sendiri," ujar Dira.

Sebagai informasi, sistem Pemilu 2024 kembali mencuat, usai uji materi terhadap Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK) dilakukan. Uji materi terhadap beleid ini membuat isu soal wacana penerapan sistem proporsional tertutup dalam Pemilu 2024 ramai.

KEYWORD :

Sistem Proporsional Tertutup Pemilu Jubir Milenial PKB Dira Martamin




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :