Sabtu, 04/05/2024 00:57 WIB

Pernikahan PT DI dan SMK PK Lahirkan Harmonisasi Kurikulum

Pernikahan PT DI dan SMK PK Lahirkan Harmonisasi Kurikulum

Siswa SMK PK Penerbangan Cakra Nusantara melakukan magang di PT Dirgantara Indonesia (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Kolaborasi program Link and Super-match membawa sejumlah dampak positif bagi industri dan sekolah menengah kejuruan pusat keunggulan (SMK PK), di antaranya harmonisasi kurikulum yang berguna menyesuaikan kurikulum pembelajaran di kelas dengan kebutuhan industri.

Hal inilah yang dirasakan oleh PT Dirgantara Indonesia (Persero) dan SMK PK Penerbangan Cakra Nusantara Bali, yang melakukan `pernikahan` sejak 2019 silam.

Kepala Sekolah SMK PK Penerbangan Cakra Nusantara Bali, Widodo, mengatakan sejak awal sekolah tersebut berdiri, pihaknya selalu menekankan pentingnya peserta didik memiliki sertifikat kompetensi kerja (SKK), sebab dibutuhkan saat memasuki dunia kerja.

Inilah latar belakang SMK PK Penerbangan Cakra Nusantara Bali melakukan kemitraan dengan PT DI. Selain peserta didik dapat belajar langsung perihal pembuatan pesawat terbang, mereka juga berkesempatan mendapatkan sertifikat.

"Dengan melakukan Link and Super-match dengan PT DI, kesempatan mendapatkan sertifikat kompetensi itu mudah. Apalagi, untuk praktik lapangan, SMK penerbangan itu sulit mencari peralatan praktik di sekolah. Mungkin ada beberapa SMK di bawah institusi militer, tapi itupun rata-rata membongkar pasang pesawat bekas," terang Widodo saat ditemui di kantor PT DI, Bandung, Jawa Barat pada Rabu (16/12) lalu.

"Dan dengan belajar di industri, untuk sertifikasi kompetensi, kualifikasi, dan penyelerasan AMTO (Aircraft Maintenance Training Organization) anak-anak jadi lebih bisa. Karena AMTO ini kan sertifikasi yang wajib dimiliki oleh teknisi," imbuh Widodo.

Tak hanya itu, sejak bekerja sama dengan PT DI, kurikulum yang diterapkan di SMK PK Penerbangan Cakra Bali juga mengalami perubahan. Setiap harinya, siswa diberikan pembekalan teori secara singkat, lalu diajak masuk ke hanggar untuk melihat dan mempraktikkan dari materi yang telah didapat.

Juga, dengan kemitraan ini, SMK PK Penerbangan Cakra Nusantara duduk bersama dengan PT DI untuk merumuskan kurikulum pembelajaran yang lebih implementatif.

"Ilustrasinya begini, dulu guru belajar not balok di papan, kemudian siswa menyanyi. Dengan adanya link and super-match, guru dan siswa sama-sama memegang gitar, lalu mereka bermain bersama," sebut dia.

Sementara itu, Kepala Departemen Pusat Pembelajaran PT DI, Heri Kusmayadi mengatakan, program kemitraan dengan SMK merupakan bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) atau Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT DI di bidang pendidikan.

Tercatat, saat ini ada sekitar 700 siswa dan mahasiswa vokasi yang melaksanakan praktik kerja dan penelitian di pabrik pesawat satu-satunya di kawasan Asia Tenggara tersebut.

Dan dalam rangka harmonisasi kurikulum, lanjut Heri ,pihaknya melakukan proses duplikasi pengetahuan (transfer knowledge) tidak hanya kepada siswa, namun kepada para guru. Hal ini juga dimaksudkan agar para tenaga pendidik mengetahui materi yang dibutuhkan oleh industri saat ini, untuk kemudian diajarkan kepada peserta didik.

"Sehingga kurikulum yang dibuat sesuai dengan dunia industri, agar daya serap di industri lebih proper dan lebih baik," jelas Heri.

KEYWORD :

PT Dirgantara Indonesia SMK PK Penerbangan Cakra Nusantara Harmonisasi Kurikulum Ditjen Vokasi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :