Senin, 29/04/2024 18:43 WIB

Keuntungan Menggiurkan, Barista Jadi Profesi Menjanjikan

Keuntungan Menggiurkan, Barista Jadi Profesi Menjanjikan

Dubes Oegroseno yang mendapatkan sertifikat Barista di Specialty Coffee Association Europe mendemonstrasikan cara menyeduh kopi yang enak (Foto: Kemenlu)

Jakarta, Jurnas.com - Tren minum kopi yang sedang naik daun dewasa ini menjadi peluang bagi para barista. Bagaimana tidak, keuntungan yang bisa dikantongi cukup menggiurkan.

Hal ini disampaikan oleh instruktur barista sekaligus pemilik Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Filbert, Rendro Wijoyo. Menurut dia, tren usaha kopi kekinian memang membuka peluang yang sangat besar bagi lulusan Pendidikan Kecakapan Kewirausahaan (PKW) di bidang barista.

Rendro mengatakan, kesempatan ini tidak hanya di kota-kota besar saja, tetapi kini sudah merambah ke daerah-daerah dengan memanfaatkan potensi-potensi kopi lokal yang juga kian bermunculan.

"Ini menjadi tren yang membuka peluang besar. Apalagi, selama ini memang banyak sekali kedai-kedai kopi mereka tidak memiliki barista," kata Rendro dalam kegiatan `Ngobrol di Kedai: Menangkap Tren Usaha Kopi Kekinian melalui Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW)` yang digelar Direktorat Kursus dan Pelatihan, Ditjen Vokasi, Kemdikbudristek pada akhir pekan lalu.

"Jadi, kebutuhan tenaga barista-barista ini sangat besar, baik sebagai pekerjanya maupun owner atau pemilik kedai kopinya," imbuh dia.

Rendro menilai PKW bidang keterampilan barista menjadi sangat penting dan memiliki potensi yang sangat besar bagi rekan-rekan penyelenggara kursus dan pelatihan.

Meski demikian, Rendro menekankan beberapa hal yang harus diperhatikan oleh LKP dalam penyelenggaraan PKW keterampilan barista, yakni dukungan sarana dan prasarana yang harus sesuai standar industri serta kerja sama dengan DUDI. Hal ini dimaksudkan agar lulusan yang dihasilkan benar-benar kompeten dan siap untuk berwirausaha.

Hal senada juga disampaikan Sugeng Pujiono selaku pemilik Critoe Coffee, Bandung. Dia menjelaskan, bisnis usaha kopi kekinian memang cukup menjanjikan. Selain memang sedang menjadi tren dan gaya hidup masyarakat, keuntungan dari bisnis ini juga cukup menjanjikan.

Sugeng mencontohkan, berdasarkan pengalamannya selama ini, dengan modal sekitar Rp3.200 untuk satu cup es kopi susu gula aren, keuntungan yang didapat bisa mencapai Rp7.000 per cup-nya. Itu pun dengan asumsi penjualan es kopi susu yang terbilang cukup murah, yakni Rp10.000.

"Artinya, dijual Rp5.000 saja kan juga sudah untung. Akan tetapi, rata-rata es kopi susu gula aren kan dijual di atas Rp10.000 per cup-nya," jelas Sugeng.

Sugeng yang sudah mendirikan beberapa cabang coffee shop menambahkan bahwa pada dasarnya siapa pun bisa dengan mudah membuka usaha kopi kekinian. Namun, bagaimana mempertahankan kelangsungan usaha tersebut tentu membutuhkan upaya tersendiri.

"Kuncinya adalah memperbanyak ide dan gagasan dengan cara mengasah keterampilan, menambah pengetahuan, serta terus meningkatkan sikap dan perilaku positif," kata Sugeng.

Direktur Kursus dan Pelatihan Kemdikbudristek, Wartanto terus mendorong para penyelenggara kursus dan pelatihan membuka keterampilan barista. Melihat tren kebutuhan di masyarakat sehingga peluang bisnis di bidang ini berkembang kian pesat.

Berdasarkan data Kemdikbudristek, dilihat dari jumlah peminatan peserta, peserta didik barista telah mengalami peningkatan. Pada 2020, terdapat 455 peserta didik barista, pada 2021 terdapat peningkatan menjadi 1.075, pada 2022 kembali meningkat menjadi 1.130 atau sekitar 240 persen.

"Saya harap, program pelatihannya agar terus diperkuat dan terus berupaya menyesuaikan perkembangan zaman. Jangan lupa untuk terus berinovasi karena trennya juga terus berkembang," tekan Wartanto.

KEYWORD :

Barista Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha PKW Kemdikbudristek Ditjen Diksi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :