Kamis, 09/05/2024 18:09 WIB

1.402 SMK PK Diguyur Bantuan Kemdikbudristek dan Industri

1.402 SMK PK Diguyur Bantuan Kemdikbudristek dan Industri

Dirjen Pendidikan Vokasi Kemdikbudristek, Kiki Yuliati (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Sebanyak 1.402 Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK) mendapatkan pendanaan tahun ini, baik dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) maupun dunia industri.

Rinciannya, 1.029 SMK PK memperoleh bantuan dari pemerintah melalui skema Matching Fund, dan sebanyak 373 SMK PK mendapat hibah dari industri atau melalui skema Pemadanan.

"Tahun pertama ini, ketika kami menunjukkan SMK PK, ada 349 dunia usaha dan dunia industri (DUDI) telah bersinergi dengan satuan pendidikan di daerah dengan investasi sebesar Rp439 miliar," ungkap Dirjen Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati dalam keterangannya pada Jumat (18/11).

"Tidak hanya industri-industri besar, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pun turut mengambil bagian dari kolaborasi tersebut," lanjut Kiki.

Oleh karena itu, pemerintah akan terus berkomitmen mengembangkan ekosistem pendidikan vokasi, salah satunya melalui program SMK PK skema Pemadanan dan Matching Fund.

"Ini akan terus kita lakukan guna mengolaborasikan sektor pendidikan dengan industri agar dapat menghasilkan SDM yang unggul, tangguh, dan relevan dengan kebutuhan industri," ujar Kiki.

Menurut Kiki, kebijakan ini telah sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo yang dituangkan dalam Peraturan Presiden tentang Implementasi Pendidikan Vokasi.

"Pendidikan vokasi menjadi salah satu fokus pemerintah dalam menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Untuk itu, Presiden menaruh harapan besar untuk kemajuan pendidikan vokasi," tutur dia.

Direktur SMK, Wardani Sugiyanto, menyampaikan bahwa SMK PK berfokus pada pengembangan SMK dengan kompetensi keahlian tertentu yang diperkuat melalui kemitraan dan penyelarasan dengan DUDI, hingga akhirnya menjadi SMK model dan rujukan bagi SMK lainnya.

"SMK PK ini merupakan bagian dari Merdeka Belajar yang sudah dimulai sejak 2021, bahkan 2020 sudah diawali dengan adanya SMK Center of Excellence (CoE)," jelas Wardani.

Wardani menjelaskan, implementasi SMK PK skema Pemadanan tahun 2022 berhasil meraih capaian hingga 373 SMK yang mendapat bantuan dari 349 industri. Sembilan di antaranya adalah konsorsium dengan total komitmen investasi industri terhadap SMK PK Skema Pemadanan sebesar Rp439,25 miliar.

"Capaian tersebut tentunya juga dibarengi dengan adanya penyelarasan kurikulum sesuai dengan kebutuhan industri, meningkatkan praktisi industri maupun kesempatan magang bagi guru untuk meningkatkan kompetensi, hingga peningkatan sarana prasarana yang mendukung pembelajaran," imbuh dia.

Sementara itu, Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Beny Bandanadjaja, menyampaikan bahwa program Matching Fund adalah bentuk kerja sama antara perguruan tinggi vokasi dengan industri dalam mengatasi berbagai masalah yang ada di industri.

"Program ini menjadi win-win solution. Keuntungan industri salah satunya, yakni produk-produk yang dikerjakan bisa mendapat bantuan dari perguruan tinggi vokasi dan mendapatkan dukungan dana dari pemerintah. Di satu sisi, perguruan tinggi vokasi akan mendapatkan peran dalam industri dan sisi lain, industri dapat mengatasi masalahnya," ucap Beny.

KEYWORD :

SMK PK Pusat Keunggulan Ditjen Diksi Kiki Yuliati Matching Fund




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :