Selasa, 30/04/2024 05:49 WIB

KPU Sebut Peserta Pemilu Belum Angkat Isu-Isu Terkait Generasi Muda

Milenial Diminta Tak Jadi Penonton di Pemilu 2024

Diskusi Fostrab membahas Milenial Bicara Pemilu 2024

Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), August Mellaz mengungkapkan pentingnya peran milenial pada gelaran pemilu serentak di 2024.

Akan tetapi, August menyebut isu-isu soal generasi muda belum optimal diangkat oleh peserta pemilu. Baik partai politik maupun para calon anggota legislatif.

"Padahal sejatinya generasi milenial saat ini antusias menanggapi wacana sistem politik yang ada di Indonesia," kata Agus dalam diskusi yang digelar oleh Forum Strategis Arah Bangsa (Fostrab) dengan tajuk `Millenial Menyambut Pemilu 2024` di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (29/10/2022).

Agust juga menyebut hasil survei dari lembaga-lembaga survei yang kredibel, generasi milenial ini sudah perhatian dengan isu-isu politik yang beredar di publik.

"Semisal pandangan preferensi terhadap sistem politik tertentu, terhadap partai politik atau isu-isu yang akan mereka hadapi, itu justru sudah menjadi manifes," tandas August.

Ia mengatakan para pemuda sudah memiliki kesadaran untuk menggunakan hak pilih mereka.

Namun yang mengkhawatirkan, lanjut Agust, isu-isu generasi milenial tersebut tidak tersentuh oleh para peserta pemilu, dalam hal ini partai politik maupun para calon legislatif.

"Jangan sampai hak pilih milenial yang cukup besar ini digunakan, tetapi isu-isu yang disumbangkan milenial terhadap kehidupan mereka di masa depan malah tidak ditangkap oleh para peserta pemilu," ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Nurlia Dian Paramita menyampaikan tantangan pemilih milenial saat ini yaitu terlalu berjarak dengan visi misi para peserta pemilu.

Mita pun meminta KPU juga memiliki tugas untuk memberikan ruang kepada generasi milenial ihwal sosialisasi pendidikan politik dalan pemilu.

"Jangan sampai pemilih milenial itu hanya menjadi penonton dalam pemilu. Buat para milenial itu tergerak untuk memilih karena meyakini adanya kesamaan visi misi dengan para peserta pemilu pilihannya," ucap Mita.

Ia menegaskan diskusi seperti yang diadakan Fostrab tersebut harus diapresiasi, karena kegiatan itu merupakan bentuk nyata adanya ruang dialog antara milenial dengan pihak-pihak yang terlibat dalam pemilu mendatang.

"Kalau dalam diskusi tadi kan dijelaskan, berdasarkan survei, banyaknya pemilih milenial itu banyak dipengaruhi oleh orang tuanya. Jadi kegiatan seperti diskusi warung kopi, lomba cerdas cermat, stand up comedy bisa menjadi edukasi pemilu yang efektif untuk melibatkan partisipasi pemilih milenial," tutur Mita.

Sebagai informasi, diskusi yang dihelat oleh Fostrab tersebut diselenggarakan pada Jumat malam mulai sekitar pukul 20.00 WIB. Acara talkshow yang dikoordinasikan oleh aktivis Ridlo Ameer itu diadakan di kafe Digra Coffee and Eatery, dihadiri oleh sejumlah organisasi mahasiswa, tokoh kepemudaan, dan pegiat pemilu.

Pembicara dalam diskusi tersebut diampu oleh sejumlah tokoh seperti Anggota KPU, August Mellaz; Koornas JPPR, Nurlia Dian Paramita; Peneliti Indikator Politik, Bawono Kumoro serta Pendiri Positive Movement, Inayah Wulandari Wahid.

KEYWORD :

KPU Pemilu 2024 Agust Mellaz JPPR Nurlia Dian Paramita Fostrab




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :