Minggu, 28/04/2024 09:56 WIB

Indonesia Peringkat ke-3 TBC Tertinggi, Muhadjir: Bukan Prestasi!

Indonesia Peringkat ke-3 TBC Tertinggi, Muhadjir: Bukan Prestasi!

Menko PMK Muhadjir Effendy (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, saat ini Indonesia berada di peringkat ke-3 penyumbang kasus Tuberkulosis (TBC) tertinggi di dunia.

Diperkirakan terdapat 824.000 kasus, dengan kasus TBC resisten obat (TB-RO) sebanyak 8.268. Baru sekitar 61 persen dari kasus TB-RO yang memulai pengobatan pada 2021.

"Berarti masih ada 39 persen yg berkeliaran yang belum bisa kita giring untuk mau berobat," kata Muhadjir saat memberi sambutan pada Aksi Proteksi di Ruang Heritage Kemenko PMK, pada Rabu (31/8).

Menurut data Global TB Report 2021, lanjut Menko PMK, Indonesia masuk dalam peringkat 10 besar negara dengan beban kasus TBC, TB-HIV, dan TB-RO terbanyak di dunia.

"Tentu saja hal ini bukanlah sebuah prestasi. Akan tetapi hal ini dapat menjadi cambuk motivasi bagi kita untuk bersama-sama berkomitmen untuk menanggulangi TBC dan pada akhirnya mencapai eliminasi TBC di tahun 2030," ujar dia.

Oleh karena itu, Kemenko PMK menggalakkan Rencana Aksi Program Terpadu Kemitraan Penanggulangan Tuberkulosis (Aksi Proteksi).

Aksi Proteksi bertujuan meningkatkan peran masyarakat dan mitra dalam percepatan penanggulangan TBC dengan fokus utama pada upaya promotif, preventif, kuratif komplementer dan rehabilitatif.

"Kita juga ingin mengingatkan dan menguatkan kembali komitmen kementerian terkait, maupun organisasi kemasyarkatan komunitas dan LSM yang selama ini memiliki concern kuat dalam menangani TBC, sesuai amanat dalam Perpres No. 67 tahun 2021," imbuh dia.

Perpres No. 67 tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis mengamanahkan tentang peningkatan kolaborasi dan koordinasi serta peningkatan peran serta komunitas, pemangku kepentingan, dan multisektor lainnya dalam penanggulangan TBC.

KEYWORD :

Tuberkulosis TBC Menko PMK Muhadjir Effendy




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :