Sabtu, 04/05/2024 20:26 WIB

CIPS Minta Pemerintah Perbaiki Penerimaan PTN Jalur Mandiri

CIPS Minta Pemerintah Perbaiki Penerimaan PTN Jalur Mandiri

Ilustrasi penerimaan mahasiswa jalur mandiri (Foto: Unsplash)

Jakarta, Jurnas.com - Senior Fellow Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Totok Amin Soefijanto menilai, transparansi penerimaan mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur mandiri perlu ditingkatkan.

"Kita perbaiki hal-hal yang masih lemah dari jalur mandiri ini, terutama dari sisi pengawasan dan kontrol untuk mengembalikan kepercayaan publik atas sistem penerimaan mahasiswa baru secara keseluruhan," kata Totok pada Rabu (24/8) di Jakarta dalam keterangan tertulis.

Menurut dia, penerimaan mahasiswa melalui jalur mandiri masih sangat dibutuhkan. Tidak hanya karena ini menjadi sumber pendapatan penting buat kampus, tetapi juga untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa dari keluarga mampu, untuk membayar lebih sebagai bagian dari skema subsidi silang.

Masalah yang sifatnya pribadi, yaitu korupsi atau penyalahgunaan wewenang, sebaiknya diatasi dengan meningkatkan keandalan sistem penerimaan jalur mandiri dan mendorong transparansi prosesnya.

Totok mengingatkan agar pemerintah tidak menghukum kesalahan satu orang dengan menghapus jalur mandiri dari PTN.

Momen ini, lanjut Totok, dapat dimanfaatkan untuk mengevaluasi sistem penerimaan mahasiswa baru secara keseluruhan, dengan fokus untuk mengembalikan kepercayaan publik, dan selanjutnya untuk meningkatkan kualitas mahasiswa dan perguruan tinggi.

"Jalur SNMPTN dan SBMPTN sudah bagus menjaring calon mahasiswa secara nasional dan masif, dengan biaya yang relatif terjangkau. Jangan sampai jalur-jalur di paket hemat tersebut menjadi mahal, karena penghapusan jalur mandiri," tegas Totok.

Jalur mandiri adalah proses penerimaan mahasiswa perguruan tinggi negeri, dengan membayar biaya yang ditetapkan oleh kampus setelah mengikuti tes. Umumnya, biaya yang harus dibayarkan calon mahasiswa yang lolos lewat jalur ini memang lebih mahal daripada mahasiswa yang lolos lewat jalur SBMPTN dan SNMPTN.

Lebih lanjut ia menjelaskan, perguruan tinggi perlu memikirkan strategi jangka panjang terkait pembiayaan, terkait peningkatan kualitasnya dan ketersediaan sarana dan prasarana di kampus yang memadai.

Dalam upaya meningkatkan kualitas, perguruan tinggi perlu memenuhi berbagai indikator standar mutu dan akreditasi yang ditetapkan pemerintah. Misalnya, memiliki dosen tetap lebih banyak dari yang tidak tetap.

"Di tengah meningkatnya biaya kebutuhan dan juga upaya pembenahan tersebut, banyak kampus belum mempertimbangkan keberlangsungan keuangan dan model bisnis secara jangka panjang," terang dia.

Model bisnis yang bersifat jangka panjang memberikan kemandirian sekaligus keleluasaan bagi perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitasnya. Dalam hal ini, lanjut Totok, transparansi tetap perlu dikedepankan supaya program-program yang dilakukan bisa terawasi dengan baik dan adaptif terhadap perkembangan dunia pendidikan.

KEYWORD :

Jalur Mandiri Perguruan Tinggi Negeri PTN CIPS Totok Amin Soefijanto




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :