Minggu, 28/04/2024 04:53 WIB

China Tak Beri Tahu NASA Titik Jatuh Sampah Antariksa

China Tak Beri Tahu NASA Titik Jatuh Sampah Antariksa

Kantor NASA (Foto: Doknet)

Washington, Jurnas.com - Badan Antariksa Amerika Serikat (AS), NASA, mengklaim China tidak memberikan informasi lintasan secara spesifik, terkait jatuhnya sampah antariksa roket Long March 5B. Padahal informasi tersebut berguna untuk mengetahui di mana kemungkinan puing-puing itu akan jatuh.

Seperti diketahui, puing-puing roket Long March 5B melintas di atas Samudra Hindia pada Sabtu (30/7) sekitar pukul 23.45 malam WIB, yang berhasil diabadikan oleh salah seorang warganet Malaysia.

"Semua negara penjelajah ruang angkasa harus mengikuti praktik terbaik yang telah ditetapkan, dan melakukan bagian mereka untuk membagikan jenis informasi ini terlebih dahulu untuk memungkinkan prediksi yang dapat diandalkan tentang potensi risiko dampak puing-puing," kata Kepala NASA, Bill Nelson dikutip dari Reuters pada Minggu (31/7).

"Melakukan hal itu sangat penting untuk penggunaan ruang angkasa yang bertanggung jawab dan untuk memastikan keselamatan orang-orang di Bumi ini," lanjut dia.

Aerospace Corp, pusat penelitian nirlaba yang didanai pemerintah AS, menyebut tindakan China sembrono karena membiarkan seluruh inti utama roket yang beratnya 22,5 ton, kembali ke Bumi dengan tidak terkendali.

Awal pekan ini, para analis mengatakan badan roket itu akan hancur saat jatuh melalui atmosfer, tetapi ukurannya cukup besar sehingga banyak menghasilkan bongkahan.

Kedutaan Besar China di Washington belum berkomentar. Namun, awal pekan ini China berjanji akan melacak puing-puing itu dengan cermat, dan memastikan hanya ada sedikit risiko bagi siapapun di lapangan.

Long March 5B meluncur pada 24 Juli lalu untuk mengirimkan modul laboratorium ke stasiun ruang angkasa China yang sedang dibangun di orbit, menandai penerbangan ketiga roket paling kuat China sejak peluncuran perdananya pada tahun 2020.

Sebelumnya, puing-puing roket Long March 5B China mendarat di Pantai Gading pada tahun 2020, merusak beberapa bangunan di negara Afrika Barat itu, meskipun tidak ada korban cedera.

KEYWORD :

China NASA Sampah Antariksa Luar Angkasa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :