Minggu, 19/05/2024 17:10 WIB

BKKBN Dorong Percepatan Penurunan Stunting Dilkukan Pada 1.000 HPK

BKKBN dorong percepatan penurunan stunting dilakukan pada 1.000 HPK.

Analis Kebijakan Ahli Madya pada Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Toni Dwiyanto.

JAKARTA, Jurnas.com - Analis Kebijakan Ahli Madya pada Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Toni Dwiyanto mengatakan, periode 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) adalah pondasi utama kehidupan manusia di masa depan.

"Seribu HPK sendiri ini dimulai sejak awal konsepsi (pembuahan) atau selama 270 hari masa kehamilan serta 730 hari setelah kelahiran," jelas Toni pada webinar ketiga tentang Pengasuhan Anak Usia 13-24 bulan di Hotel Mercure, Jakarta (26/7).

Pada periode ini, lanjut Toni terjadi proses perkembangan otak, pertumbuhan badan, perkembangan sistem metabolisme tubuh dan sistem pembentukan kekebalan tubuh yang begitu cepat. Karena itu upaya pencegahan stunting dilakukan pada periode 1.000 HPK ini.

"Kami berharap melalui webinar ini ibu hamil dan keluarga yang memiliki anak balita dapat memiliki pemahaman dan pengetahuan dalam mengasuh dan membina tumbuh kembang anaknya. Webinar ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya periode 1.000 HPK untuk pencegahan stunting," kata Toni.

Menurut Toni, kegiatan ini menyasar kepada para ibu-ibu bidan, penyuluh KB (PLKB), tim penggerak PKK, kader kelompok bina keluarga balita, kader posyandu, dan sasaran langsungnya ibu hamil serta keluarga yang memiliki anak usia 0-59 bulan atau keluarga balita.

Anggota Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati, dalam kegiatan itu mengatakan, 1.000 HPK ini sejak anak di dalam kandungan dan sampai anak berusia 2 tahun merupakan masa emas, yang tidak boleh terlewatkan.

"Periode emas ini sangat diperlukan untuk mencetak generasi-generasi emas, hebat, calon pemimpin di masa yang akan datang. Dan dengan 1.000 HPK ini Insyaallah kita akan bersama-sama melakukan pencegahan stunting pada anak,” kata Kurniasih.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama hadir juga Ketua IV Bidang Kesehatan Keluarga dan Lingkungan TP PKK Provinsi DKI Jakarta Suni Sigit Wijatmoko, M.Si.

"Kami bersama kader PKK DKI Jakarta terus menggaungkan suatu program yang diinisiasi Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi DKI Jakarta. Programnya adalah Bagimu. Ini merupakan akronim dari Ba, bahagiakan anak, gi adalah berikan gizi yang cukup, dan mu adalah berikan stimulasi yang tepat," kata Suni.

Menurut Suni, jika ketiga poin itu dapat diimplementasikan dengan tepat dan berkelanjutan maka anak dapat tumbuh dan berkembang dengan maksimal, terutama di 1.000 HPK

"Benar sekali jika masa-masa ini tidak bisa terulang, jika masa ini terlewatkan atau terganggu masa tumbuh kembangnya maka yang paling umum terjadi adalah stunting yang artinya adalah tumbuh kembang yang dialami anak karena gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psiko sosial yang tidak memadai disebabkan oleh faktor lingkungan dan genetic," ujarnya.

KEYWORD :

1.000 HPK Percepatan Penurunan Stunting BKKBN




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :