Sabtu, 18/05/2024 15:28 WIB

Turki Jadi Tuan Rumah Pembicaraan Empat Arah Rusia, Ukraina, dan PBB Terkait Gandum

Turki jadi tuan rumah pembicaraan empat arah Rusia, Ukraina, dan PBB terkait gandum.

Seorang pekerja memuat truk dengan gandum di terminal selama panen jelai di wilayah Odesa, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, Ukraina 23 Juni 2022. Rueters/Igor Tkachenko

JAKARTA, Jurnas.com - Ankara mengatakan delegasi militer dari Turki, Rusia, dan Ukraina akan bertemu dengan perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu untuk membahas ekspor gandum Ukraina yang aman.

"Delegasi militer dari Turki, Rusia dan Ukraina dan delegasi PBB akan melakukan pembicaraan di Istanbul besok mengenai transfer aman gandum menunggu di pelabuhan Ukraina ke pasar internasional melalui rute laut," kata Menteri Pertahanan (Menhan) Turki, Hulusi Akar, Selasa (12/7).

Pembicaraan itu dilakukan, saat harga pangan berada pada level tertinggi secaraglobal, karena konflik di Ukraina, pemasok biji-bijian terbesar di dunia, telah memicu kekhawatiran tentang ketahanan pangan.

Turki telah memainkan peran kunci dalam pembicaraan antara PBB, Rusia dan Ukraina tentang koridor Laut Hitam yang potensial untuk mengekspor gandum dari Ukraina.

Ukraina berjuang untuk mengekspor barang, dengan banyak pelabuhannya diblokir saat perang berkecamuk di sepanjang pantai selatannya. Menurut data resmi, gandum merupakan hampir seperlima dari semua ekspornya.

Kyiv menuduh Moskow mencuri gandum dari wilayah yang direbut oleh pasukan Rusia sejak invasi mereka dimulai pada akhir Februari. Kremlin, yang menyebut aksi tersebut sebagai operasi militer khusus, membantah tuduhan tersebut.

Menjelang pembicaraan, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengatakan, masih ada jalan yang harus ditempuh dalam negosiasi untuk mencoba dan melanjutkan ekspor gandum dari Ukraina.

"Kami memang bekerja keras, tetapi masih ada jalan yang harus ditempuh," kata Guterres kepada wartawan. "Banyak orang membicarakannya; kami lebih suka mencoba dan melakukannya."

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan masalah itu harus diselesaikan di bawah naungan PBB.

"Ukraina menganjurkan agar masalah membuka blokir gandum Ukraina diselesaikan di bawah naungan PBB," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Oleg Nikolenko kepada kantor berita Reuters.

"Dalam konteks ini, kami berterima kasih kepada Sekretaris Jenderal Antonio Guterres atas upaya aktifnya untuk menemukan solusi yang akan menjamin keamanan wilayah selatan negara kita," katanya.

Tuntutan Moskow

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia mengkonfirmasi pertemuan itu tetapi juga bersikeras bahwa Moskow memiliki daftar tuntutan.

"Putaran konsultasi ahli lainnya direncanakan pada 13 Juli di Istanbul," kata Juru Bicara Kementerian Pyotr Ilyichev seperti dikutip oleh kantor berita Rusia Interfax.

"Kondisi kami yang dapat dimengerti termasuk kemungkinan untuk mengontrol dan mencari kapal untuk menghindari selundupan senjata, dan komitmen Kyiv untuk tidak melakukan provokasi," kata Ilyichev.

Juru bicara Rusia menambahkan bahwa tim PBB akan bertindak sebagai pengamat pada pembicaraan tersebut.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mencoba menggunakan hubungan baiknya dengan timpalannya dari Rusia Vladimir Putin dan para pemimpin Kyiv yang didukung Barat untuk mendorong Ankara ke pusat negosiasi tentang Ukraina.

Turki telah mengirim delegasi pertahanan ke Moskow dan Kyiv dalam upaya untuk memecahkan kebuntuan atas gandum Ukraina. Sebuah rencana yang diusulkan oleh PBB akan melihat pengiriman dimulai di sepanjang koridor tertentu yang menghindari lokasi ranjau yang diketahui.

Ukraina telah menolak untuk menambang daerah itu karena takut bahwa Rusia kemudian akan melakukan serangan amfibi di kota-kota seperti pelabuhan Laut Hitam Odesa.

Sumber: Aljazeera

KEYWORD :

Turki Rusia Ukraina Harga Pangan Dunia PBB




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :