Jum'at, 26/04/2024 16:49 WIB

Penduduk Dubai Terjangkit Cacar Monyet Wajib Karantina 21 Hari

Penduduk Dubai terjangkit cacar monyet wajib karantina 21 hari.

Tabung reaksi berlabel Monkeypox virus positive terlihat dalam ilustrasi ini yang diambil pada 23 Mei 2022. (Foto: REUTERS/Dado Ruvic)

JAKARTA, Jurnas.com - Penduduk Dubai yang terjangkit cacar monyet (monkeypox) harus dikarantina selama 21 hari,  di tengah wabah global penyakit yang berpotensi fatal itu.

Surat edaran dari Otoritas Kesehatan Dubai, dilihat oleh Al Arabiya English, menyatakan bahwa pasien dewasa dengan gejala ringan dan tanda vital stabil dapat mengisolasi diri di rumah.

Pasien yang mengalami demam lebih dari 38,5 derajat, memiliki ruam yang menutupi lebih dari 30 persen luas permukaan tubuh, memiliki tanda-tanda vital yang tidak stabil harus diisolasi di rumah sakit, demikian pula wanita hamil, anak-anak di bawah usia enam tahun, pasien lanjut usia yang berusia di atas 70 dan pasien sakit kritis. Pasien akan menjalani isolasi total di rumah sakit sampai sembuh.

Awal bulan ini, Kementerian Kesehatan dan Pencegahan (MoHAP), Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan lima kasus baru cacar monyet di negara itu. Dua orang pulih dari penyakit yang oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) disebut sembuh dengan gejala yang berlangsung dari dua hingga empat minggu.

Kasus cacar monyet dalam di UEA pertama terdeteksi pada 24 Mei 2022 ketika seorang pelancong dari negara Afrika barat ditemukan membawa penyakit itu.

MoHAP telah memperingatkan anggota masyarakat untuk mengambil tindakan pencegahan terhadap penyakit selama perjalanan dan pertemuan sosial.

Cacar monyet dapat menyebar melalui transmisi cairan tubuh atau luka pada orang yang terinfeksi, atau melalui bahan yang mereka sentuh seperti pakaian atau sprei, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC). Hal ini juga dapat ditularkan dari ibu ke bayi dalam kandungan.

Gejala cacar monyet meliputi sakit kepala, demam, nyeri otot, kelelahan, dan luka khas pada kulit. Kebanyakan orang yang terkena penyakit ini biasanya sembuh dalam beberapa minggu, tetapi memiliki tingkat kematian sekitar 10 persen.

dr. Neema Madhusoodanan Nambiar, GP di Bareen International Hospital - MBZ City, mengatakan infeksi cacar monyet dapat ditularkan orang yang terkena dari hewan ke manusia melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi, gigitan atau cakaran.

"Cacar monyet juga dapat ditularkan langsung oleh orang yang terinfeksi melalui kontak langsung dengan lesi kulit, cairan tubuh, dan tetesan pernapasan," kata Namibia.

"Orang yang terinfeksi dapat menular dari 1 hari sebelum timbulnya ruam hingga 21 hari setelah gejala pertama, atau sampai semua lesi kulit menjadi koreng dan gejala lainnya hilang," lanjut Namibia.

"Mendidik masyarakat umum tentang cacar monyet untuk meningkatkan kesadaran akan faktor risiko dan mengurangi paparan virus adalah bagian terpenting dari strategi pencegahan," tambahnya.

WHO mengatakan pada Selasa bahwa mereka akan mengadakan pertemuan darurat minggu depan untuk menentukan apakah akan mengklasifikasikan wabah cacar monyet global sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.

"Wabah cacar monyet tidak biasa dan mengkhawatirkan," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan.

"Untuk alasan itu, saya telah memutuskan untuk mengadakan Komite Darurat di bawah peraturan kesehatan internasional minggu depan, untuk menilai apakah wabah ini merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional," sambungnya.

Komite darurat akan bertemu pada 23 Juni untuk membahas penunjukan tersebut, yang merupakan peringatan tertinggi yang dapat dibunyikan oleh badan PBB tersebut.

"WHO juga bekerja sama dengan mitra dan pakar dari seluruh dunia untuk mengubah nama virus cacar monyet dan penyakit yang ditimbulkannya," kata Tedros.

Sumber: Alarabiya News

KEYWORD :

Penduduk Dubai Cacar Monyet Monkeypox Tedros Adhanom Ghebreyesus




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :