Jum'at, 10/05/2024 19:28 WIB

Jelang Idul Adha, Gus Nabil Minta Pemerintah Lakukan Investigasi Menyeluruh Atasi PMK

Memang penting bagaimana pemerintah menginvestigasi ini secara menyeluruh. Karena kerugian yang ditimbulkan oleh PMK ini juga tidak kecil, sebagaimana disampaikan oleh Mentan bahwa kerugian akibat PMK ini mencapai Rp9,9 triliun.

Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDIP, Mochamad Nabil Harun. (Foto: Dok. Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi IX DPR RI, Muchamad Nabil Haroen meminta pemerintah melakukan investigasi menyeluruh untuk mengatasi kemunculan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang belakangan kembali marak menyerang hewan ternak di Indonesia.

Bukan tanpa alasan, menurut dia, investigasi tersebut penting dilakukan mengingat kerugian akibat serangan PMK pada hewan ternak ini jumlahnya cukup fantastis.

“Memang penting bagaimana pemerintah menginvestigasi ini secara menyeluruh. Karena kerugian yang ditimbulkan oleh PMK ini juga tidak kecil, sebagaimana disampaikan oleh Mentan bahwa kerugian akibat PMK ini mencapai Rp9,9 triliun,” terang Gus Nabil, sapaannya dalam diskusi Dialektika Demokrasi di Media Center Parlemen, Senayan, Kamis (16/6).

Dia melanjutkan, merebaknya PMK ini bukan merupakan persoalan kecil. Mulai dari produktivitas sampai banyaknya hewan ternak yang mati, nantinya akan berdampak langsung pada masyarakat.

“Walaupun ini diklaim oleh WHO ataupun Menteri kesehatan bahwa tidak ada PMK ke manusia, kita tidak boleh Jumawa juga. Karena kan yang namanya penyakit itu bisa saja terjadi, wong kita saja tidak menduga mutasi covid 19 akan sedemikian hebat,” tekan Gus Nabil.

Oleh karena itu, Politikus PDIP ini meminta Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pertanian untuk bersinergi melawan serangan PMK pada hewan ternak di Indonesia.

“Secara bersama-sama seluruh stakeholder, di sini ada Kementerian Pertanian dan Kementerian Kesehatan secara bersama-sama bekerja sama dengan baik,” terang Gus Nabil.

Terlepas dari itu, dia juga mengimbau masyarakat untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan pada Idul Adha mendatang. “Walaupun sudah mulai melandai masyarakat harus tetap memperhatikan protokol kesehatan, kemudian memotong hewan qurban itu juga bisa dilakukan di tempat-tempat yang relatif aman, seperti di RPH (rumah pemotongan hewan). Itu jauh lebih aman,” demikian kata Legislator Dapil Jawa Tengah V ini.

 

 

KEYWORD :

Warta DPR Komisi IX Mochamad Nabil Harun PMK Idul Adha PDIP Dialektika Demokrasi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :