Jum'at, 26/04/2024 17:50 WIB

WHO Selidiki Laporan Virus Cacar Monyet Dalam Air Mani

WHO selidiki laporan virus cacar monyet dalam air mani.

Telapak tangan pasien kasus cacar monyet dari Lodja, sebuah kota yang terletak di dalam Zona Kesehatan Katako-Kombe, terlihat selama penyelidikan kesehatan di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1997. Brian W.J. Mahy/CDC/Handout via REUTERS

JAKARTA, Jurnas.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang menyelidiki laporan bahwa virus cacar monyet ada dalam air mani pasien, menjajaki kemungkinan bahwa penyakit itu dapat ditularkan secara seksual.

Banyak kasus dalam wabah cacar monyet saat ini, sebagian besar berpusat di Eropa, adalah di antara pasangan seksual yang telah melakukan kontak dekat, dan agensi tersebut menegaskan bahwa virus terutama ditularkan melalui kontak interpersonal yang dekat.

Dalam beberapa hari terakhir, para ilmuwan mengatakan telah mendeteksi DNA virus dalam air mani beberapa pasien cacar monyet di Italia dan Jerman, termasuk sampel yang diuji di laboratorium yang menunjukkan bahwa virus yang ditemukan dalam air mani satu pasien mampu menginfeksi orang lain dan mereplikasi.

Catherine Smallwood, manajer insiden cacar monyet di WHO Eropa, mengatakan tidak diketahui apakah laporan baru-baru ini berarti virus cacar monyet dapat ditularkan secara seksual.

"Ini mungkin sesuatu yang tidak kita sadari pada penyakit ini sebelumnya," katanya dalam konferensi pers.

"Kami benar-benar perlu fokus pada cara penularan yang paling sering dan kami dengan jelas melihat hal itu terkait dengan kontak kulit ke kulit."

Lebih dari 1.300 kasus penyakit virus telah dilaporkan oleh sekitar 30 negara sejak awal Mei. Sebagian besar kasus telah dilaporkan pada pria yang berhubungan seks dengan pria.

Wabah ini telah memicu kekhawatiran karena virus ini jarang terlihat di luar Afrika, di mana ia endemik, dan sebagian besar kasus Eropa tidak terkait dengan perjalanan ke benua itu.

Ketika wabah menyebar, WHO telah merekomendasikan vaksinasi yang ditargetkan dari kontak dekat, termasuk petugas kesehatan, tetapi telah memperingatkan bahwa mereka sudah melihat terburu-buru untuk menimbun vaksin.

"Sekali lagi, pendekatan `saya duluan` dapat menyebabkan konsekuensi yang merusak di masa depan," kata Hans Kluge, direktur regional WHO untuk Eropa.

"Saya memohon kepada pemerintah untuk mengatasi cacar monyet tanpa mengulangi kesalahan pandemi - dan menjaga kesetaraan sebagai inti dari semua yang kita lakukan," sambungnya.

Sumber: Reuters

KEYWORD :

Cacar Monyet Air Mani WHO




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :