Minggu, 12/05/2024 04:15 WIB

Tanam Kedelai di Bone, Mentan Syahrul: Tidak Boleh Lagi Berpikir Impor

Kabupaten Bone menjadi contoh bagi daerah lainya dalam melakukan penanaman jagung.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo saat melakukan penanaman jagung dan kedelai di Desa Timusu, Kecamatan Ulaweng, Jumat (1/4).

BONE, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, harga kedelai saat ini dalam posisi yang menguntungkan karena berada di kisaran Rp 9.000-Rp Rp 10.000 per kilogram.

Karena itu, ia mengajak masyarakat di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan untuk menanam kedelai.

"Saya mau Kabupaten Bone jadi contoh bagi kabupaten lainya. Ibu-ibu, anak muda semua boleh, kok bertanam. Cari lahannya di manapun juga asal jangan merusak hutan," ujar Syahrul saat melakukan penanaman jagung dan kedelai di Desa Timusu, Kecamatan Ulaweng, Jumat (1/4).

Syahrul juga menilai jagung ke depan akan menjadi komoditas ekspor Indonesia karena produksi dalam negeri melimpah ruah. Ia pun mengingikan agar Kabupaten Bone menjadi contoh bagi daerah lainya dalam melakukan penanaman jagung.

"Sekarang kita harus berpikir ekspor, tidak boleh lagi berpikir impor. Karena itu, penanaman jagung dan kedelai di Bone harus menjadi contoh bagi daerah lain," kata Mentan Syahrul.

Di samping itu, mantan gubernur dua periode Sulawesi Selatan itu juga memina masyarakat Bone untuk mulai berpikir membuat minyak goreng sendiri dengan memanfaatkan buah kelapa biasa.

"Harga minyak di dunia ini sedang naik semua. Di Afrika, Filipina, Malaysia, Singapura, dan negara lain juga tinggi. Karena itu, saya mau lihat besok  ada produksi minyak kelapa dari Bone," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Bone, Ambo Dalle menyampaikan terima kasih atas perhatian Kementerian Pertanian (Kementan) terhadap peningkatan komoditas jagung, kedelai dan kelapa di Kabupaten Bone.

Menurut Dalle, perhatian itu harus menjadi cambuk bagi masyarakat Bone dalam membangun sektor pertanian yang berkelanjutan, juga menguntungkan.

"Ini penting karena program kita mau ke depan tidak ada lagi impor kedelai dan kita mulai dari Bone. Apalagi harga kedelai itu cukup menggembirakan. Jadi saya atas nama masyarakat Bone menyampaikan terimakasih sekaligus apresiasi atas perhatian Bapak Menteri kepada kami," ujarnya.

Sebagai informasi, dukungan Kementan untuk pengembangan program pertanian bagi Kabupaten Bone 2022 adalah senilai Rp 13,83 M yang terbagi atas berbagai subsektor di antaranya, subsektor tanaman pangan, perkebunan, hortikultura dan sarana prasarana pertanian.

KEYWORD :

Syahrul Yasin Limpo Komoditas Kedelai Kabupaten Bone




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :