Sabtu, 04/05/2024 21:35 WIB

Penelitian

Mengapa Kelamin Manusia Tak Bertulang? Ini Jawabannya

Pertanyaan penting muncul, mengapa ada spesies yang punya ada yang tidak?

ilustrasi tubuh manusia bagian sensitif

Jika Anda sepakat bahwa manusia laki-laki adalah bagian dari genus mamalia, tahukah anda bahwa mamalia jantan semacam kucing, anjing, kambing, dan sapi memiliki tulang di dalam kelaminnya yang dalam bahasa latinnya disebut sebagai "baculum".

Manusia laki-laki tidak mempunyai tulang di dalam penisnya. Manusia adalah spesies primata bersama monyet laba-laba (sejenis uwa atau lutung) yang tidak mempunyai organ ini. Tetapi manusia bukanlah satu-satunya mamalia yang tidak bertulang dalam penisnya; paus, kuda, badak, kelinci, gajah, marsupial dan hyena tidak punya tulang di penisnya.

Pertanyaan penting muncul, mengapa ada spesies yang punya ada yang tidak?

Jawabannya dengan penjelasan sederhana adalah agar mampu ereksi dalam waktu yang lama untuk bisa masuk ke dalam organ reproduksi betina dan memompakan sperma. Fungsi lain tulang dari mamalia jantan adalah kecepatan untuk menghadapi kompetisi seksual yang sengit. Lebih cepat daripada menunggui aliran-darah memenuhi lapisan daging lunak yang menyerupai balon yang dipompa.

Bagi beberapa spesies kecepatan adalah kunci kesukseskan, bayangkan kalau manusia, kecepatan adalah kunci kekalahan. Pada kasus singa, baculum singa membuat dia bisa melakukan 250 kopulasi dalam 4 (empat hari).

Dan  itu membuat tiap kopulasi singa hanya punya beberapa detik paling cepat 1 menit, untuk kemudian siap kembali meneruskan tugasnya pada singat-singa betina lain yang membutuhkan

Bagaimana menjelaskan tidak adanya tulang di penis dalam kacamata ahli evousi biologi, Richard Dawkin menjelaskan bahwa tidak adanya tulang dalam penis manusia adalah hasil dari seleksi seksual yang dilakukan oleh manusia perempuan dalam mencari laki-laki yang lebih sehat.

KEYWORD :

Penelitian kelamin




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :