Senin, 29/04/2024 17:44 WIB

12 Ribu Warga Dievakuasi dari Aleppo

Dewan Keamanan PBB menyepakati sebuah rancangan resolusi yang ditujukan untuk memastikan bahwa para pejabat PBB dapat memantau evakuasi dari kota Aleppo.

Warga Aleppo menderita akibat perang saudara

Situasi di Aleppo, Suriah makin mencekam. Sebanyak 12.000 warga sipil sejauh ini telah dievakuasi dari wilayah bagian timur, Suriah itu, termasuk 4500 orang sejak tengah malam.

"12.000 warga sipil total dievakuasi sejauh ini ke daerah di bawah kendali oposisi," kata Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu melalui akun Twitter-nya, Senin (19/12).

Puluhan bus yang membawa ribuan orang dari zona kecil pemberontak di Aleppo mencapai daerah gerilyawan di pedesaan ke arah barat dari kota. Evakuasi tersebut adalah hasil dari negosiasi yang intens antara Rusia - pendukung utama Presiden Suriah Bashar al-Assad - dan Turki, yang mendukung beberapa kelompok pemberontak besar.

Sementara itu, Dewan Keamanan PBB menyepakati sebuah rancangan resolusi yang ditujukan untuk memastikan bahwa para pejabat PBB dapat memantau evakuasi dari kota Aleppo. Rancangan resolusi yang akan dilakukan pemungutan suaranya meminta PBB dan para institusi lainnya "untuk melakukan pengawasan yang memadai, netral dan pemantauan langsung terhadap proses evakuasi dari Aleppo timur dan wilayah-wilayah lainnya di kota itu". Rancangan itu juga "menuntut seluruh pihak untuk memberikan akses yang aman, langsung dan bebas halangan bagi pengawasan itu". Ban akan melaporkan kembali pemberlakuan resolusi itu setelah diberlakukan selama lima hari, rancangan menyebutkan.

Ketegangan di Suriah bermula dari sebuah tindakan keras yang dilakukan oleh Assad terhadap para demonstran pro-demokrasi 2011. Hal itu menyebabkan terjadinya perang saudara, dan para militan ISIS memanfaatkan kekacauan yang ada untuk menduduki sejumlah wilayah di Suriah dan Irak. Setengah dari 22 juta jiwa penduduk Suriah telah melarikan diri dan lebih dari 400.000 orang tewas. Ant/Reuters

KEYWORD :

Suriah Aleppo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :