Minggu, 19/05/2024 05:06 WIB

Rusia vs Ukraina Perang! 6 Fakta Ini Wajib Kamu Pahami

Pergolakan Rusia dan Ukraina semakin panas. Kedua negara disebut-sebut sudah berada dalam kondisi siap berperang. Apa yang terjadi sebenarnya? Berikut ini lima fakta penting seputar konflik kedua negara.

Ilustrasi perang Rusia vs Ukraina (Foto: iStock)

Jakarta, Jurnas.com - Pergolakan Rusia dan Ukraina semakin panas. Kedua negara disebut-sebut sudah berada dalam kondisi siap berperang. Apa yang terjadi sebenarnya?

Berikut ini lima fakta penting seputar konflik kedua negara:

1. Invasi Rusia ke Ukraina

Senin pekan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui kemerdekaan dua wilayah bagian timur Ukraina, yakni Donetsk dan Luhansk. Keduanya disebut Wilayah Donbass (Donbass Region).

Perlu diketahui, sejak 2014 silam, Donetsk dan Luhansk merupakan sarang separatis Ukraina yang didukung Rusia. Namun tidak seluruh wilayah ini dikuasai pemberontak. Ada garis yang membelah wilayah Donbass menjadi dua bagian, sepertiga area dikuasai pemberontak, sisanya diisi warga bersama tentara Ukraina.

Dan deklarasi kemerdekaan yang dilakukan oleh Donetsk dan Luhansk pada Senin (21/2) lalu, menurut laporan Aljazeera, merupakan klaim pemberontak yang hanya menguasai sepertiga wilayah.

Dan pengakuan Putin terhadap wilayah Donbass, menjadikan Moskow kini memiliki dalih untuk menyebut Donetsk dan Luhansk sebagai wilayah teritorial ekstra, dan merasa berhak untuk mengirim pasukan ke dua wilayah tersebut dengan label `pasukan penjaga perdamaian`.

Berbagai media asing melaporkan, beberapa saksi mata menemukan sejumlah tank dan sistem peluncur roket Rusia telah memasuki wilayah Donbass. Tak menutup kemungkinan, situasi ini dapat memicu konfrontasi terbuka antara pasukan Ukraina dan tentara Rusia.

2. Ratusan Ribu Tentara Rusia Bersiap di Perbatasan

Selama beberapa bulan terakhir, Rusia menambah jumlah pasukan di perbatasannya dengan Ukraina. Menurut citra satelit Amerika Serikat (AS), diperkirakan 190.000 pasukan sudah disiagakan, ditambah puluhan kendaraan pertahanan dan pesawat tempur yang tak terhitung jumlahnya.

"Mereka sudah menyiapkan sistem senjata tingkat tinggi, rumah sakit darurat, logistik, dan balai komando dan kontrol," ungkap Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg.

3. Isu Penyerangan Warga Rusia

Putin mengklaim bahwa warga dan penutur Rusia di wilayah timur Ukraina, kerap mendapatkan serangan dari tentara Ukraina selama bertahun-tahun. Oleh karena itu, dia ingin memberikan perlindungan.

Pernyataan ini dibuktikan dengan pemindahan besar-besaran warga dari Donbass ke Rusia yang dilakukan oleh sejumlah petinggi pemberontak. Mereka menuding Ukraina berencana melakukan operasi militer untuk mengambil alih teritorial.

Sayangnya, klaim ini dibantah oleh Ukraina. Malah, Barat termasuk NATO berpandangan bahwa klaim itu hanyalah dalih Putin untuk mengirim pasukan Rusia ke Ukraina.

"Presiden Putin telah membuat serangkaian klaim memalukan tentang Ukraina, yang bertujuan sebagai dalih perang. Tak lama kemudian, dia mengirimkan pasukan ke Donbass dan menyebutkan pasukan panjaga perdamaian. Omong kosong!" kata Dubes AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield pada Selasa (22/2) lalu.

4. Rusia Terancam oleh NATO

Dalam berbagai kesempatan dan diplomasi, Presiden Putin meminta NATO angkat kaki dari Ukraina. Padahal hingga saat ini Ukraina bukan anggota NATO. Putin juga mewanti-wanti NATO agar tidak memasukkan Ukraina sebagai anggotanya.

Permintaan ini ditolak mentah-mentah oleh NATO, yang menyebut Ukraina sebagai negara yang berdaulat.

5. Deklarasi `Perang` Halus dari Putin

Dua hari lalu, Presiden Putin dengan gagahnya mengatakan bahwa Ukraina merupakan bagian dari Rusia. Oleh karena itu, dia mempertanyakan kemerdekaan Ukraina sebagai suatu negara.

"Ukraina modern seluruhnya diciptakan oleh Rusia, yaitu kaum Bolshevik yang tepatnya kelompok komunis Rusia. Ukraina tidak pernah memiliki satu tradisi asli sebagai sebuah negara," ujar Putin dalam videonya.

Oleh sejumlah pengamat, narasi Putin dianggap sebagai deklarasi perang, sebab tak mengakui Ukraina sebagai negara yang berdaulat.

6. Ukraina Dihujani Uang, Rusia Dihajar Sanksi

Tak butuh waktu lama bagi AS dan sekutu NATO-nya untuk bereaksi keras. Barat langsung mengucurkan uang, persenjataan, dan pasukan untuk Kiev. Sebaliknya, Rusia dihajar serangkaian sanksi.

AS dan Inggris kompak menjatuhkan sanksi yang menyasar bank-bank dan para elit Rusia. Sementara Uni Eropa sepakat memasukkan sejumlah individu dan entitas Rusia ke dalam daftar sanksi.

Semua mata juga tertuju pada Jerman yang selama ini bergantung pada gas alam dari Rusia. Berlin memutuskan untuk menghentikan proses persetujuan final proyek Nord Stream 2, proyek pembangunan pipa gas terbesar dari Rusia.

KEYWORD :

Rusia Ukraina Fakta Penting Perang




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :