Senin, 29/04/2024 12:19 WIB

Panen Perdana Bawang Merah Food Estate Wonosobo, Produksi di atas Rata-rata

Beberapa hari lalu, panen perdana bawang merah di lahan Kelompok Tani Ngudi Rahayu di Desa Wonosari, Kecamatan Kalikajar. Dari hasil panen diketahui mencapai 12,3 ton per hektare.

Bawang merah (Foto: Humas Kementan/Jurnas.com)

JAKARTA, Jurnas.com - Kabupaten Wonosobo adalah salah satu kawasan food estate untuk pengembanganan kentang, bawang merah, bawang putih, dan aneka cabai dengan luasan sekitar 339,96 hektare.

Beberapa komoditas di kawasan ini sudah mulai di panen. Beberapa hari lalu, panen perdana bawang merah di lahan Kelompok Tani Ngudi Rahayu di Desa Wonosari, Kecamatan Kalikajar. Dari hasil panen diketahui mencapai 12,3 ton per hektare.

Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Wonosobo, Dwiyama Satyani Budyayu mengatakan, angka ini lebih tinggi dari rata-rata panen Wonosobo di luar program food estate, yakni 12 ton per hektare.

"Ini produktivitas yang sangat luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya. Semoga hasil panen ini menjadi pemicu bagi petani lainnya untuk lebih luas mengembangkan kawasan bawang merah," ujar Dwiyama Satyani Budyayu saat menyaksikan proses pengubinan, Kamis (10/2).

Ia bersama mantra tani berharap harga jual bawang merah makin membaik sehingga tidak ada keraguan bagi petani untuk melakukan usaha tani untuk komoditas dapur tersebut.

Ketua Kelompok Tani Ngudi Rahayu, Diyo mengatakan, peningkatan produktivita yang di atas rata-rata tentunya tak terlepas dari berbagai faktor di antaranya benih bermutu, lahan baru, petani yang ulet, dan teknologi.

Kepala Desa Wonosari, Bondar mengaku sangat bangga dan bersyukur atas usaha warganya tersebut. "Kami sangat berterima kasih kepada Kementerian Pertanian dan Dinas Pertanian yang mendampingi warga sehingga mampu menghasilkan panen yang memuaskan," ujar Bondar.

Kegiatan panen bawang merah di food estate Tawon ini juga dihadiri PT. Semangat Bersama Enterprenership (SBE) selaku offtaker. Hasil panen dalam bentuk rogol basah langsung dibeli sesuai dengan harga yang disepakati dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS).

Terpisah, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta jajarannya melakukan pengawalan intensif agar kemanfaatan program tersebut benar-benar dirasakan oleh petani.  "Indikatornya terlihat dari peningkatan produktivitas panen, jaminan pemasaran dan peningkatan pendapatan petani," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto mengatakan, pihaknya terus melakukan upaya perbaikan dan peningkatan kualitas program pengembangan kawasan hortikultura.

Ia menyampaikan, ke depannya pemerintah akan terus memperluas jangkauan program, sehingga petani yang ikut berpartisipasi dalam program serupa akan semakin banyak.

"Offtaker atau investor akan terus kita gandeng agar ada keberlanjutan usahatani terutama aspek pemasaran. Kemudian, UMKM maupun industri besar olahan bawang merah juga terus kita dorong menjadi mengungkit pertumbuhan produksi dan pendapatan petani," kata Prihasto dalam pesan tertulis, Jumat (18/2).

KEYWORD :

Food Estate Wonosobo Bawang Merah Ditjen Hortikultura Prihasto Setyanto




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :