Rabu, 15/05/2024 01:29 WIB

PBB Prihatin atas Konflik Rusia dan Ukraina

Politikus asal Portugal itu mengatakan, sangat khawatir dengan meningkatnya ketegangan dan spekulasi tentang potensi konflik militer di Eropa.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan pidato selama Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss. Pada hari Jumat, ia mengumumkan UEA akan menjadi tuan rumah pertemuan persiapan menjelang KTT Iklim PBB

New York, Jurnas.com - Kepala Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres memperingatkan, sudah waktunya untuk meredakan ketegangan antara Rusia dan Barat atas krisis Ukraina.

"Sekarang waktunya untuk meredakan ketegangan dan mengurangi tindakan di lapangan," kata Guterres, yang sebelumnya berbicara dengan Menteri Luar Negeri Rusia dan Ukraina dan menyatakan keprihatinan seriusnya atas situasi tersebut.

Politikus asal Portugal itu mengatakan, sangat khawatir dengan meningkatnya ketegangan dan spekulasi tentang potensi konflik militer di Eropa.

"Kami sama sekali tidak dapat menerima bahkan kemungkinan konfrontasi yang membawa bencana seperti itu," katanya, bersikeras bahwa "tidak ada alternatif selain diplomasi".

Guterres meminta semua pihak untuk menghormati Piagam PBB dan menahan diri dari ancaman atau penggunaan kekuatan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik negara mana pun.

"Meninggalkan diplomasi untuk konfrontasi bukanlah langkah yang melampaui batas, itu adalah penyelaman di atas tebing," katanya.

Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan, selama pembicaraan teleponnya, Guterres mengulangi pesannya kepada Menteri Luar Neger Rusia, Sergei Lavrov dan Menteri Luar Negeri Ukraina, Dymtro Kuleba, bahwa diplomasi adalah satu-satunya jalan ke depan.

"Sekjen menyatakan kepada kedua menteri luar negeri keprihatinannya yang serius atas meningkatnya ketegangan di sekitar Ukraina," kata Dujarric kepada wartawan.

"Dia menyambut baik diskusi diplomatik yang sedang berlangsung untuk meredakan ketegangan itu dan sekali lagi menggarisbawahi fakta bahwa tidak ada alternatif selain diplomasi," sambungnya.

Dujarric mengatakan Guterres tetap yakin bahwa Rusia tidak akan menyerang Ukraina, sebuah posisi yang dia ungkapkan dalam konferensi pers bulan lalu.

"Saya tidak percaya pendapatnya telah berubah dengan cara apa pun," kata juru bicara itu selama pengarahan hariannya di markas besar PBB di New York.

PBB memiliki sekitar 1.660 staf di Ukraina termasuk 1.440 orang Ukraina dan 220 orang asing. "Tidak ada rencana untuk evakuasi atau relokasi staf PBB" dari Ukraina, kata Dujarric.

Dewan Keamanan pada Kamis akan mengadakan pertemuan tahunan tentang Ukraina dan perjanjian Minsk, yang berusaha untuk mengakhiri perang di wilayah Donbas timur Ukraina.

Sumber: AFP

KEYWORD :

Ukraina Rusia PBB Antonio Guterres




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :