Kamis, 09/05/2024 13:12 WIB

Pendapatan Meningkat, Food Estate Hortikultura Garut Terapkan Model Closed Loop

Desain Closed Loop diyakini mampu mendukung perkembangan agribisnis yang berkelanjutan, sehingga diharapkan dapat membuat pendapatan petani di Kabupaten Garut meningkat.

Kentang sayur. (Foto: Ist)

JAKARTA, Jurnas.com - Kabupaten Garut jadi salah satu kawasan pengembangan Food Estate Hortikultura, yang menerapkan desain Closed Loop, di mana petani tidak lagi mencari pasar dari produk yang dihasilkannya melainkan petani didorong menghasilkan produk sesuai permintaan pasar.

Desain Closed Loop diyakini mampu mendukung perkembangan agribisnis yang berkelanjutan, sehingga diharapkan dapat membuat pendapatan petani di Kabupaten Garut meningkat.

Direktur Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian (Kementan) Prihasto Setyanto mengatakan, pengembangan Food Estate Hortikultura di Kabupaten Garut mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk offtaker dan tokoh masyarakat.

"Banyak sekali dukungan yang kita dapatkan untuk Food Estate Hortikultura Garut ini. Kita harapkan dengan adanya pengembangan komoditas sayuran dan tanaman obat ini bisa mendongkrak pendapatan ekonomi petani dan hasilnya bisa dirasakan oleh masyarakat luas," ujar Prihasto.

Kabupaten Garut selama ini dikenal dengan komoditas tanaman obatnya yang berkualitas tinggi. Namun, untuk Food Estate Hortikultura Garut, kentang menjadi komoditas yang cukup diminati petani untuk dikembangkan.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Beni Yoga Gunasantika menjelaskan, selain tanaman obat dan cabai, komoditas kentang lumayan banyak diminati petani.

"Potensi pengembangan kentang paling luas tersebar di Kecamatan Cisurupan dengan potensi kurang lebih 800 hektare dan ditunjang dengan ketinggian lahan 1.200 mdpl," ujar Beni, yang ditemui di kawasan pengembangan Food Estate Garut.

Beni juga menyatakan, Pemerintah Daerah Kabupaten Garut sangat mendukung program Food Estate Hortikultura Garut ini. Apalagi dengan desain closed loop yang diusung, kesejahteraan petani akan lebih terjamin.

"Pengembangan kawasan sayuran dan tanaman obat ini adalah salah satu bentuk keseriusan Pemerintah Daerah Kabupaten Garut dalam mendukung program Food Estate berbasis hortikultura. Dengan desain Closed Loop, kami juga berharap dapat meningkatkan kesejahteraan petani,” tambahnya.

Ketua Poktan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di Kecamatan Cisurupan, Oop Syaropudin menyatakan melaluidesain Closed Loop, Poktannya telah bekerja sama dengan PT Calbee Wings Food sebagai offtaker-nya dan mendapat kepastian pasar.

"Saat ini kami bekerja sama dengan PT Calbee Wings Food. Mereka menyediakan benihnya, kemudian kami yang mengelola mulai dari tanam sampai panen. Hasil panennya nanti akan dibeli oleh PT Calbee Wings Food dengan harga sesuai pasar. Kami terbantu sekali dengan closed loop ini," ujar Oop.

Melihat kerja sama yang saling menguntungkan ini, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Tommy Nugraha berharap agar nantinya kerja sama seperti ini dapat menular ke poktan lain, baik di Kabupaten Garut maupun di kabupaten lain yang memiliki potensi kentang.

"Kerja sama ini menjadi semangat baru bagi pertanian kentang nasional, terutama kentang industri. Kami sangat berharap desain closed loop ini dapat turut diimplementasikan di kabupaten lain yang punya potensi kentang, sehingga mampu menghasilkan kerja sama-kerja sama lain yang saling menguntungkan," tutup Tommy.

KEYWORD :

Food Estate Hortikultura Garut Kentang Closed Loop Tanaman Obat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :