Senin, 29/04/2024 15:15 WIB

Kemendes Percayakan Unusia Membangun Teknologi Tepat Guna untuk Desa

Mengingat durasi KKN yang sangat singkat dan sumber daya yang terbatas, maka sebisa mungkin UNUSIA membuat desa binaan, sehingga UNUSIA benar-benar memberikan manfaat untuk desa.

Juri Ardiantoro, M.Si, Ph.D, Rektor UNUSIA. (Foto: detik.com)

Jakarta, Jurnas.com - Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia adakan Seminar Pembekalan Peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Membangun Desa secara virtual pada Senin (7/2/2022). Kegiatan yang diikuti oleh 414 peserta tersebut mendapatkan sambutan luar biasa dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

Dukungan tersebut lahir karena Kemendes PDTT siap memfasilitasi siapa pun yang mempunyai komitmen dalam membangun desa, termasuk mahasiswa UNUSIA yang notabene Nahdlatul Ulama sebagai ujung tombak kemajuan negeri.

Juri Ardiantoro, M.Si, Ph.D, Rektor UNUSIA, memberikan arahan kepada calon peserta KKN untuk mengikuti prosedur agar ketika mahasiswa menjalankan pengabdian masyarakat, mahasiswa mampu membangun citra UNUSIA yang baik di mata masyarakat.

Langkah tersebut diawali dengan memetakan permasalahan, hal ini selaras dengan yang disampaikan oleh Menteri Desa PDTT, Abdul Halim Iskandar bahwa pembangunan desa benar-benar didasarkan pada akar masalah. Jika masyarakat dan mahasiswa terbiasa dengan data, maka seluruh elemen akan sangat mudah untuk merancang pembangunan desa.

Langkah kedua adalah memetakan kebutuhan, baik secara fisik, infrastruktur, sosial, maupun keagamaan. Langkah ketiga, menghasilkan gagasan dan rekomendasi yang bisa dirumuskan pada masalah dan kebutuhan yang dibutuhkan desa. Dan keempat yang paling terpenting adalah mahasiswa mampu membuat desa tertentu menjadi desa binaan.

Mengingat durasi KKN yang sangat singkat dan sumber daya yang terbatas, maka sebisa mungkin UNUSIA membuat desa binaan, sehingga UNUSIA benar-benar memberikan manfaat untuk desa.

"Sebisa mungkin UNUSIA maju bersama, bukan hanya rektor, dekan, dan dosen yang bergerak, tapi juga mahasiswanya. Berikutnya, kami ucapkan terima kasih kepada Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi yang telah memberikan dukungan pada program KKN UNUSIA, karena desa adalah ujung tombak pembangunan Indonesia," ungkap Juri.

Sementara itu, Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar menyampaikan jika perguruan tinggi adalah salah satu elemen yang membantu percepatan dan kemandirian desa.

"Relevansi tersebut terletak pada kebermanfaatan. UNUSIA adalah kebanggaan kita bersama. Oleh karena itu, kami mempercayakan kepada mahasiswa UNUSIA untuk membangun dan menghasilkan teknologi tepat guna yang membantu warga dalam membangun desa." Ujar sosok yang akrab dipanggil Gus Menteri tersebut.

Abdul Halim Iskandar juga menyampaikan, bahwa KKN adalah sarana kampus untuk membangkitkan kelestarian daya desa dan produktivitas. Namun kelestarian tersebut harus tumbuh didasarkan pada kultur Indonesia dengan kearifan lokal.

"Sejak 2021, Kemendes PDTT telah memberikan arah bagi kebijakan pembangunan desa dengan adanya SDGs desa secara global untuk memudahkan kita menunjukkan kepada dunia bahwa desa di Indonesia mampu mengikuti perkembangan teknologi dan menjaga kultur lokal."

Gus Menteri memberikan fasilitas khusus untuk peserta KKN UNUSIA dalam melakukan pengabdian ke masyarakat dalam beberapa bulan ke depan.

"Untuk mahasiswa UNUSIA, kami juga menyampaikan bahwa di setiap desa sudah ada yang namanya pendamping desa. Jika mahasiswa membutuhkan informasi data dan semacamnya dalam upaya komitmen membangun desa, silakan datangi dan membangun komunikasi. Di samping kami juga telah memberikan arahan agar pendamping desa memberikan ruang kepada mahasiswa UNUSIA." Ujar Gus Menteri.

KEYWORD :

Kemendes PDTT UNUSIA KKN Desa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :