Senin, 29/04/2024 15:04 WIB

Dewan Keamanan PBB Adopsi Resolusi Ringankan Bantuan Afghanistan

Sejak Taliban kembali berkuasa pada Agustus, miliaran dolar bantuan dan aset telah dibekukan oleh Barat dalam apa yang oleh PBB digambarkan sebagai kejutan fiskal yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap ekonomi Afghanistan yang bergantung pada bantuan.

Logo PBB (Foto: Beapeacekeeper)

PBB, Jurnas.com - Dewan Keamanan PBB pada Rabu dengan suara bulat mengadopsi resolusi yang diusulkan AS untuk membantu bantuan kemanusiaan menjangkau warga Afghanistan yang putus asa, sambil berusaha untuk menjaga dana dari tangan Taliban.

Resolusi, yang merupakan langkah pertama oleh PBB setelah berbulan-bulan berselisih tentang bagaimana mencegah bencana kemanusiaan di tengah krisis ekonomi di Afghanistan disambut oleh Taliban sebagai langkah baik.

Sejak Taliban kembali berkuasa pada Agustus, miliaran dolar bantuan dan aset telah dibekukan oleh Barat dalam apa yang oleh PBB digambarkan sebagai kejutan fiskal yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap ekonomi Afghanistan yang bergantung pada bantuan.

Selama berbulan-bulan sekarang, para pengamat telah memperingatkan bahwa jutaan orang menghadapi pilihan antara kelaparan atau migrasi selama krisis pangan, bahan bakar dan uang gabungan sepanjang musim dingin yang pahit.

Resolusi Dewan Keamanan memungkinkan bantuan mengalir ke negara itu selama satu tahun tanpa melanggar sanksi internasional yang bertujuan mengisolasi Taliban, yang rezimnya tidak diakui oleh masyarakat internasional.

"Kami menghargainya (karena) dapat membantu situasi ekonomi Afghanistan," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid, dikutip dari AFP, Kamis (23/12).

Dia berharap masyarakat internasional juga akan mempercepat penghapusan sanksi ekonomi dan perbankan yang melumpuhkan yang dikenakan pada entitas yang terkait dengan kelompok itu.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken mengatakan, sanksi PBB adalah alat penting untuk menanggapi ancaman dan pelanggaran hak asasi manusia, "tetapi kita harus memastikan sanksi ini tidak menghalangi pengiriman bantuan yang sangat dibutuhkan".

AS juga mengumumkan langkah tambahan pada Rabu mengurangi sanksi terhadap Taliban untuk mengizinkan bantuan, memperbarui pedoman untuk memperjelas bahwa ekspor barang dan transfer tunai diperbolehkan selama mereka tidak pergi ke individu yang ditargetkan sanksi AS.

Di Afghanistan, pekerja bantuan mungkin terlibat dalam transaksi keuangan dengan kementerian yang dipimpin oleh individu yang terkena sanksi. Resolusi PBB memastikan bahwa para pekerja bantuan tidak melanggar sanksi.

Teks tersebut juga mencakup pemantauan tujuan bantuan, serta laporan PBB tentang berfungsinya bantuan setiap enam bulan.

Dimungkinkan untuk membalikkan pengecualian jika bukti menunjukkan itu disalahgunakan, seorang diplomat mengatakan kepada AFP dengan syarat anonim awal pekan ini.

Wakil Sekretaris PBB untuk urusan kemanusiaan, Martin Griffiths menyambut baik resolusi tersebut. Dia mengatakan, resoluasi tersebut akan memungkinkan lebih dari 160 organisasi kemanusiaan memberikan bantuan makanan dan kesehatan penting di Afghanistan.

Setelah Taliban kembali berkuasa, AS membekukan hampir US$9,5 miliar dari bank sentral Afghanistan dan Bank Dunia juga menangguhkan bantuan ke Kabul.

Mata uang telah runtuh, dan tanpa dana untuk membayar pegawai negeri, keluarga terpaksa menjual furnitur dan perhiasan untuk memenuhi kebutuhan.

Dengan negara yang juga dilanda kekeringan dan pandemi COVID-19, PBB awal bulan ini memperingatkan guncangan fiskal dapat menyebabkan ekonomi berkontraksi sebesar 20 persen dalam setahun.

Bank Dunia mengumumkan pada 10 Desember bahwa mereka akan memberikan US$280 juta bantuan kemanusiaan kepada UNICEF dan Program Pangan Dunia pada akhir Desember, untuk didistribusikan di Afghanistan.

KEYWORD :

Dewan Keamanan PBB Bantuan Afghanistan Taliban




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :